Pelatih sepak bola putri Kalimantan Tengah, Marali, mengatakan bahwa kemenangan menjadi kewajiban yang harus diraih apabila ingin menjaga asa lolos ke semifinal setelah pada hari ini kalah melawan Bangka Belitung dengan skor 3 - 0.
"Untuk pertandingan selanjutnya melawan DKI Jakarta, kami akan tetap memakai permainan kami yang biasa dilakukan saat latihan yaitu bermain cepat dari kaki ke kaki dan melawan DKI tak ada kata lain harus menang," kata Marali saat ditemui usai pertandingan di Stadion Katapal Merauke, Selasa.
Marali menambahkan bahwa kekalahan 3 - 0 melawan tim Bangka Belitung karena pengaruh mental anak asuhnya di babak pertama.
Baca juga: sepak bola putri Papua tak mau puas dengan hasil perdana PON Papua
"Dalam hal ini ada pada pola pemain, mental anak-anak bagus di babak kedua. Babak pertama pengaruh mental. Babak kedua saya ubah dari penguasaan teknik hampir mengimbangi. Kita hanya kecolongan satu," ujar Marali.
Dia pun berharap pada pertandingan selanjutnya melawan DKI Jakarta anak asuhnya telah siap secara mental dalam penentuan langkah mereka selanjutnya di PON XX Papua.
Sementara itu, kapten tim sepak bola putri Kalimantan Tengah Adelita Veronika mengakui bahwa pemain Bangka Belitung unggul dalam jam terbang dibandingkan timnya.
Baca juga: Papua menang telak 7 - 0 atas Papua Barat di sepak bola putri PON
"Buat kami termasuk sejarah mewakili Kalimantan. Jujur pengalaman jam terbang Bangka Belitung lebih tinggi karena pengalaman mereka lebih tinggi dari kami. Awalnya kami di babak pertama terlihat dari cara main kami, mental kami down," ujar Adelita.
Namun Adelita mengatakan di babak kedua permainan Kalimantan Tengah mulai membaik dibandingkan babak pertama.
"Dengan support di babak kedua dan ubah formasi, kami belajar di babak kedua untuk lebih memperbaiki," kata Adelita.
Baca juga: Sepak bola putri DKI manfaatkan bola mati saat benamkan Babel
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021