"Arena seperti Stadion Lukas Enembe, Akuatik, lapangan tembak, tempat senam, di Jayapura, stadion basket di Mimika.. harus ada perencanaan strategis yang melibatkan banyak pihak agar menjadi lokasi pembinaan olahraga berprestasi," kata Marciano dalam InfoPublik yang dipantau Antara di Jayapura, Rabu.
Marciano meminta pemerintah dan pengurus cabang olahraga di daerah untuk sering menggelar kegiatan olahraga berskala lokal, ataupun nasional setidaknya lima kali dalam setahun.
Baca juga: Menpora ingatkan pemda siapkan rencana pengelolaan arena pasca-PON
Arena-arena pertandingan berskala internasional yang digunakan dalam PON Papua, lanjut Marciano, harus menjadi pusat-pusat pembinaan olahraga berprestasi di Indonesia timur.
"Kita harus belajar dengan teman-teman lain yang telah menggelar PON. Jangan sampai menjadi bumerang, seperti di Kalimantan Timur, sarana dan prasarana banyak yang menjadi pasar, lahan parkir dan lainnya," katanya.
Purnawirawan TNI Angkatan Darat itu juga meminta para pengurus cabang olahraga pusat dapat mempertimbangkan lokasi pelatnas di Papua, seperti cabang renang dengan stadion akuatik di kompleks olahraga Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura.
"KONI akan dorong pimpinan cabang olahraga untuk menggelar kegiatan seperti Ikatan Motor Indonesia (IMI) di arena bermotor Merauke. Saya juga dorong PSSI untuk menggelar kejuaraan sepak bola di Merauke dan Jayapura sehingga arena yang ada dapat terpakai," katanya.
Marciano berharap penyelenggaraan sejumlah kejuaraan olahraga lokal dan nasional di Papua dapat meningkatkan memacu prestasi olahraga Indonesia terutama menuju peringkat 30 hingga 20 besar dalam Olimpiade.
Baca juga: Gubernur tegaskan arena PON investasi untuk masa depan olahraga Papua
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021