Berlomba di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu, Arnoldus berhasil merebut emas setelah mencatatkan lemparan sejauh 49,78 meter.
Arnoldus mengungguli atlet Sumatera Utara Hardodi Sihombing yang harus puas di peringkat kedua dengan lemparan 49,70 meter. Sementara medali perunggu diraih atlet Jawa Tengah Galih Yoga yang membukukan lemparan sejauh 47,74 meter.
Meski meraih emas, Arnoldus gagal memecahkan rekor PON nomor lempar cakram putra yang dipegang atlet Jawa Timur Hermanto dengan lemparan sejauh 50,26 meter yang dicetak di PON XVIII Riau 2012.
Jalannya lomba berlangsung menarik. Hardodi sempat membuka peluang meraih emas setelah mencatatkan lemparan 49,70 meter pada kesempatan kedua.
Dia pun menduduki peringkat pertama untuk beberapa waktu. Galih Yoga berupaya mematahkan catatan lemparan Hardodi pada kesempatan keempat, tetapi gagal setelah hanya mampu mencetak lemparan sejauh 47,74 meter.
Arnoldus sempat tidak maksimal pada kesempatan-kesempatan awal. Namun, jelang tiga kesempatan terakhir, dirinya mulai unjuk gigi. Pada kesempatan keempat, Arnoldus hampir mematahkan torehan Hardodi setelah membukukan lemparan 48,54 meter.
Baru pada kesempatan keenam, atlet yang menjalani debut di PON itu sukses melakukan lemparan terbaik dengan torehan 49,78 meter. Sementara Hardodi gagal mempertajam catatan lemparannya.
Baca juga: Hari kesembilan atletik PON Papua perebutkan tujuh emas
Arnoldus pun berhasil mengunci emas pertama untuk Papua di cabang olahraga atletik. Usai pertandingan, dia meluapkan kegembiraan dengan berlari mengelilingi lapangan, diiringi sorak sorai penonton yang hadir.
"Saya sangat bangga dan senang, bahwa saya bisa, Papua bisa," ujar Arnoldus kepada Antara ditemui usai pertandingan.
Arnoldus mengatakan dirinya sempat tampil ragu dan tidak tenang di awal-awal lomba. Namun, jelang kesempatan terakhir, dia berusaha fokus untuk memberikan hasil terbaik.
"Di lemparan terakhir, di situ baru saya fokus, saya tenang, saya harus bisa juara dan memberikan yang terbaik di lemparan terakhir," kata atlet bernomor dada 220 itu.
Arnoldus pun sukses merebut emas di keikutsertaan pertamanya di pesta olahraga multievent nasional empat tahunan itu. Dia mempersembahkan medali tersebut untuk seluruh masyarakat Papua yang mendukungnya.
"Medali ini untuk Tanah Papua," pungkasnya.
Dengan demikian, kontingen Papua di cabang olahraga atletik PON XX Papua telah mengumpulkan satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Baca juga: Emma Tahapary bangga Sri Mayasari berhasil pecahkan rekor miliknya
Baca juga: Diva Renata pecahkan rekor PON saat raih emas lompat galah putri
Baca juga: Atlet Banten Nida Nurul Hasanah menangi medali emas sapta lomba
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021