Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia mendapatkan penugasan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah (Dinsos Jateng) untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) adalah bagian dari dana yang diberikan Provinsi kepada Daerah penghasil cukai dan/atau tembakau,

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris mengatakan total penerima BLT DBHCHT 2023 di Jateng sebanyak 78 ribu. Dana dibayarkan melalui dua tahap dengan nilai Bantuan Rp600 ribu per tahap. Penerima BLT DBHCHT merupakan buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau.

"Pemprov Jawa Tengah sangat pintar memanfaatkan keunggulan layanan fund distribution yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia, karena layanan ini memberikan kecepatan, keakuratan, dan pelaporan yang akuntabel, serta berbasis digital dalam menyalurkan dana bantuan," ujar Haris dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Mekanisme penyaluran BLT DBHCHT, lanjutnya, sama dengan penyaluran Bansos Sembako dan PKH yang sudah lama diamanahkan kepada PT Pos Indonesia,yaitu disalurkan melalui komunitas, diambil di Kantorpos, atau diantarkan langsung ke rumah bagi penerima yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.

“PT Pos Indonesia sebagai BUMN, terus melakukan perbaikan dan inovasi dalam memberikan pelayanan. Termasuk kepada pemda di seluruh Indonesia," katanya.

Kepala Dinsos Jawa Tengah Harso Susilo menambahkan Pos Indonesia diberi tenggat waktu penyaluran pada 11-20 April 2023 namun baru berjalan tiga hari realisasi penyaluran sudah lebih dari 50 persen.

"Kami gandeng PT Pos untuk menyalurkan sebelum Lebaran atau cuti bersama sudah selesai. Terbukti tanggal 13 April hampir 68 persen, 53 ribu sudah tersalurkan dari 78 ribu penerima,” katanya.

Menurut dia, sejumlah keuntungan kerjasama dengan BUMN logistik tersebut yakni sisi kecepatan dan akuntabilitas pun dapat dipertanggungjawabkan.
Penyaluran melalui Pos Indonesia juga memastikan penerima menerima utuh uang bantuan tanpa ada potongan sepeser pun.

Kehadiran petugas juru bayar Kantorpos di lokasi terdekat dengan penerima juga menjadi salah satu keunggulan. Sebab, penerima dapat memangkas ongkos yang dikeluarkan saat menuju tempat penyaluran dana bantuan.

Terkait dana yang belum dapat tersalurkan, Harso menyebutkan ada beberapa penerima yang kesulitan datang. Namun dana tetap akan diusahakan agar diterima dengan cara diantarkan langsung ke rumah penerima.

“Buruh tani tembakau agak sulit karena bekerja di lapangan. Sudah diberi undangan oleh PT Pos melalui pemerintah desa. Ada 1-2 persen yang belum tersalurkan, nanti bisa coba diantarkan ke rumah penerima,” demikian Harso Susilo.

Baca juga: Pemkab Temanggung: DBHCHT untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Baca juga: Pemkab Pamekasan gunakan DBHCHT untuk bayar iuran BPJS Kesehatan
Baca juga: Pos Indonesia siap salurkan bansos beras kepada 13 juta keluarga

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023