Jakarta (ANTARA) - Perhelatan PON atau Pekan Olahraga Nasional ke-21 tahun 2024 kali ini dimulai dari 9 sampai 20 September. Aceh & Sumatra Utara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah setelah mengungguli Bali-NTB dan Kalimantan Selatan.

Total 34 cabor dengan 46 disiplin dan 528 nomor akan dipertandingkan pada gelaran PON kali ini.

Seluruh atlet terbaik dari 39 Provinsi akan bertanding dengan maksimal demi meraih hasil terbaik untuk daerah asalnya.

Bonus yang didapat oleh atlet berprestasi

Medali emas tentu menjadi tujuan utama bagi mereka, selain itu perak dan perunggu juga menjadi capaian prestasi setiap atlet yang akan menentukan posisi provinsi dalam klasemen perolehan medali.

Tidak tanggung-tanggung, beberapa provinsi ini bahkan telah memberikan nominal bonus yang akan didapat oleh para atlet berprestasi.

Seperti Provinsi Lampung yang akan memberikan bonus sebesar Rp300 Juta bagi atletnya yang meraih medali emas.

Janji tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin saat melepas keberangkatan kontingen Provinsi Lampung, di Mahan Agung kompleks Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kamis (29/8).

Untuk peraih medali perak akan mendapatkan Rp150 juta dan perunggu Rp75 juta.

Bonus juga dijanjikan kepada para atlet kontingen Sumatra Selatan. Penjabat Gubernur (PJ) Sumatra Selatan, Elen Setiadi menjanjikan bonus sebesar Rp500 Juta untuk para atlet Sumsel yang meraih emas.

Hal ini merupakan bentuk motivasi kepada atlet Sumsel yang berlaga agar mampu membawa Provinsi-nya berprestasi dan bisa masuk ke daftar 10 besar klasemen akhir peraihan medali PON.

Provinsi lainnya yang sudah memberikan kepastian bonus terhadap para atletnya dalam gelaran PON tahun ini adalah Provinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Yogyakarta, akan memberikan bonus sebesar Rp250 Juta bagi peraih medali emas, Rp 125 untuk perak, dan Rp 60 Juta untuk perunggu.

Sementara itu, Provinsi Papua juga telah memastikan pemberian bonus kepada para atlet yang berprestasi. Namun, untuk nominal bonus belum dapat disampaikan dan nantinya akan diberikan di tahun depan.

Menurut Ramses Limbong, selaku PJ Gubernur Papua. Bonus tersebut akan diberikan pada tahun depan, sebab fiskal pendapatan daerah tahun ini tidak mencukupi.

Provinsi-provinsi lain pun biasanya kerap kali memberikan bonus dalam bentuk materi kepada para atlet daerah yang berprestasi, jumlahnya beragam dan bisa mencapai ratusan juta.

Pemberian bonus kepada para atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan salah satu bentuk apresiasi yang memiliki dampak positif signifikan bagi perkembangan olahraga di Indonesia.

Bonus ini bukan hanya sekadar penghargaan atas prestasi yang diraih, tetapi juga menjadi motivasi kuat bagi para atlet untuk terus berjuang mencapai hasil terbaik.

Selain itu, bonus juga berfungsi sebagai insentif untuk mencetak prestasi lebih baik di masa depan.

Atlet yang menerima bonus cenderung termotivasi untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi mereka.

Ini secara tidak langsung mendorong peningkatan kualitas olahraga di Indonesia, karena adanya kompetisi sehat di antara para atlet untuk menjadi yang terbaik.

Ketika prestasi atlet telah diakui dan dihargai, hal ini dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia olahraga.

Mereka melihat bahwa berprestasi di bidang olahraga tidak hanya mendatangkan kebanggaan, tetapi juga dapat memberikan manfaat finansial yang layak.

Baca juga: Sejarah kirab api PON, dimulai sejak 1969 hingga ke Aceh

Baca juga: PSSI: Arena sepak bola PON di Aceh siap digunakan

Baca juga: KONI sosialisasikan PON 2024 lewat KONI Fun Run 5K di Jakarta

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024