Keenam medali emas tersebut akan diperebutkan dari nomor wing chun wooden dummy + wing chun butterfly sword putra dan putri, taolu qiangshu putra dan putri, serta taolu gunshu putra dan putri.
Wing Chun wooden dummy telah dilombakan pada hari pertama, di mana atlet Jawa Timur yaitu Michael Arroll Nestor Jennings (putra) dan Jessie Djalimin (putri) berhasil menjadi yang terbaik dengan nilai masing-masing 9.280 dan 9.246.
Keduanya hanya perlu tampil konsisten pada nomor wing chun butterfly sword yang akan dipertandingkan pada hari kedua, untuk mengunci medali emas.
Di nomor taolu qiangshu putra, atlet Jawa Timur Muhammad Daffa Golden Boy akan menjadi salah satu unggulan. Daffa yang pada hari pertama menyabet medali perak changquan putra, akan bersaing dengan atlet-atlet kuat seperti Jovan dari Sumatera Utara dan Keane McLaren Lee dari DKI Jakarta.
Sedangkan pada nomor qiangshu putri, peraih medali emas PON XX Papua Nandira Mauriskha dari DKI Jakarta akan menjadi lawan tangguh bagi atlet-atlet dari provinsi lainnya.
Baca juga: DKI Jakarta gemilang di hari pertama, kawinkan emas wushu changquan
Di nomor gunshu putra, atlet DKI Jakarta Edgar Xavier Marvelo diperkirakan akan bersaing ketat dengan Seraf Naro Siregar dari Jawa Timur. Kedua atlet pelatnas tersebut pada hari pertama telah mendulang medali, masing-masing emas dan perunggu di nomor changquan putra.
Eugenia Diva Widodo dari DKI Jakarta akan menjadi unggulan di nomor gunshu putri. Eugenia yang pada hari pertama telah meraih medali emas di nomor changquan putri, akan mendapat perlawanan ketat dari atlet-atlet tangguh lainnya, seperti Jennifer Tjahyadi dari Jawa Timur dan Ananda Sri Mardiana dari Jambi.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Jawa Barat pecah telur usai Tasya Ayu raih emas wushu nanquan putri
Baca juga: Harris Horatius tampil solid sabet emas wushu nomor nanquan putra
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024