Meski demikian hal itu tidak merintangi langkahnya untuk memenangi medali emas di kelas tersebut. Ia keluar sebagai juara setelah mengukir total angkatan 675 kilogram, atau unggul 15 kilogram atas peraih medali perak, Sri Rahayu.
“Sempat tadi ada kesalahan teknis pas bench press, baju robek, sudah laporan ke dewan wasit, takutnya tidak dibolehkan pake baju yang robek. Tapi dewan wasit sungguh bijaksana, tetap diperbolehkan bertanding, karena tidak kelihatan. Robeknya lumayan,” ujar Maria pada jumpa pers setelah pertandingan.
Sementara itu, dua lifter lain yang berhasil naik podium berusia lebih senior dari Maria. Selain Sri Rahayu, podium juara juga diisi oleh lifter Seila Waimory asal Papua Pegunungan. Maria yang lahir pada 1993 menyebut bahwa ia sangat gembira dapat mengalahkan sosok-sosok yang dulu hanya bisa ia tonton.
“Kalau (PON) 2012 saya nonton Kak Sri Rahayu, kebetulan PON Riau saya tonton. 2016 saya enggak lolos jadi saya cuma nonton berita saja. 2021 saya pindah ke Jabar, saya asli Sumatera Utara. Puji Tuhan di Papua saya emas dan sekarang emas lagi,” ucap Maria.
Kehadiran keluarga yang menempuh perjalanan dari Medan disebut Maria memberi energi lebih bagi dirinya. Tidak mengherankan jika Maria sangat terbakar semangatnya untuk dapat menampilkan permainan terbaik di depan orang tuanya.
Baca juga: Angkat berat - Imam Syahrudin masih rajai kelas 105 kilogram
Untuk masa yang akan datang, Maria yang juga berhasil menyabet medali emas pada PON XX Papua, memiliki impian untuk dapat kembali memperkuat Jawa Barat. Meski demikian, saat ini ia belum terlalu memikirkannya.
“Saya sih jalani saja. Karena kebetulan di Jawa Barat itu tahun depan ada seleksi pra kualifikasi Pekan Olahraga Daerah, jadi di Jawa Barat itu memang sungguh luar biasa KONI-nya, jadi setiap empat tahunan sekali itu ada PORDA-nya yang sangat mensupport atlet-atlet dengan bonus yang hampir mendekati PON,” pungkas Maria.
Baca juga: Lifter Amir Hamzah sumbang medali emas angkat berat untuk Jawa Barat
Baca juga: Angkat berat - Maria Magdalena pertahankan emas kelas 84 kilogram
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024