Jakarta (ANTARA News) - Nina Gusmita (Mita) salah seorang atlet Asian Para Games bertekad apapun hasil yang diperoleh dalam ajang olahraga penyandang disabilitas tingkat Asia itu, akan menampilkan laga terbaik.

"Pelatih target perunggu tapi diri sendiri ingin emas. Apapun targetnya kita akan tampilkan yang terbaik," kata atlet voli duduk tersebut di Jakarta, Rabu.

Atlet berusia 20 tahun yang biasa disapa Mita itu menceritakan awal mula ia berkecimpung dalam olahraga voli duduk tersebut pada 2017.

Sebelumnya Mita yang kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan merupakan atlet voli yang sudah ia geluti sejak kecil karena orang tuanya juga atlet di olahraga yang sama.

Mita mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai motor pada Maret 2016, kakinya terpaksa diamputasi karena terlindas truk yang lewat saat ia jatuh dalam kecelakaan tersebut.

Gadis asal Sumatera Utara itu menjalani pemulihan selama 1,5 bulan di rumah sakit dan pada Agustus di tahun yang sama, ia mulai kembali ke lapangan untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Ia juga menjalani rehabilitasi di salah satu balai besar rehabilitasi sosial milik Kementerian Sosial.

Ia mulai mengenal voli duduk pada Januari 2017 dan mengaku tidak mengalami kesulitan beradaptasi dengan olahraga tersebut meski harus dilakukan dengan cara duduk.

Walau awalnya gadis berjilbab itu merasa minder dengan kondisinya namun berkat dukungan dari para senior ia kembali bersemangat untuk berlatih hingga akhirnya Mita ikut bergabung sebagai kontingen Indonesia di Asian Para Games 2018.

Mita merupakan salah satu dari 51 alumni balai besar rehabilitasi sosial Kemensos yang akan berlaga di Asian Para Games yang akan berlangsung pada 6-13 Oktober mendatang.

Baca juga: 51 alumni Balai Kemensos siap berlaga di Asian Para Games 2018
Baca juga: Ratusan siswa disabilitas antusias sambut pawai obor di Pangkalpinang
Baca juga: Kemensos tambah 2.000 tiket gratis

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018