Brisbane, 23/4 (ANTARA News) - Setelah diarak mengitari Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Selasa, dalam sebuah pawai yang dijaga ketat aparat keamanan, obor Olimpiade Beijing Rabu pagi tiba di lapangan terbang Pangkalan AU Australia (RAAF) Canberra. Kedatangan obor Olimpiade itu disambut dengan acara penyambutan tradisi rakyat Aborigin sebelum obor diterima Menteri Kepala Negara Bagian Australian Capital Territory (ACT), Jon Stanhope, demikian ABC melaporkan Rabu pagi. Obor Olimpiade Beijing itu akan diarak di kota Canberra, Kamis (24/4), di tengah kekhawatiran pihak panitia dan pejabat pemerintah setempat dengan adanya aksi demonstrasi baik dari kelompok pro maupun kontra China. Sehari sebelumnya, pelaksanaan pawai obor di Jakarta juga diwarnai oleh aksi protes kelompok pro-Tibet. Masyarakat luas tidak leluasa menyaksikan kirab obor bertajuk "Journey of Harmony" itu dari dekat karena hanya orang-orang yang mempunyai kartu tanda pengenal khusus yang dilaporkan bisa masuk ke kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di antara mereka yang beruntung bisa langsung menyaksikan dari dekat kirab obor Olimpiade itu adalah para sponsor, wartawan dengan tanda pengenal khusus, pejabat pemerintah dan pembawa obor itu sendiri. Trkait dengan kirab obor Olimpiade di Canberra, Kamis, panitia mengumumkan nama Pemain Sofbol Olimpiade Australia, Joanne Brown, sebagai pembawa obor baru menyusul pengunduran diri tokoh ACT, Lin Hatfield-Dodds. Dodds mengundurkan diri atas alasan menghormati hak asasi manusia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Jiang Yu, meminta kepada rakyat Australia agar menghormati kirab obor Olimpiade dengan alasan bahwa orang-orang yang protes dan mengganggu jalannya kirab tidak mengerti situasi di Tibet yang sebenarnya. Persinggahan terakhir Arak-arakan obor Olimpiade di Canberra itu merupakan persinggahan terakhir api obor sebelum terbang ke daratan China untuk mengikuti serangkaian acara kirab di sana. Media Australia menyebutkan akan ada enam orang pengawal China yang akan bertindak sebagai "tameng hidup" bagi pengamanan api obor Olimpiade jika ada gangguan dari para pemerotes. Namun, pengamanan normal dari jalannya kirab itu sepenuhnya berada di tangan aparat Polisi Federal Australia (AFP) dan aparat kepolisian setempat. Masalah keterlibatan para personil keamanan China berpakaian olahraga dalam pengamanan kirab obor Olimpiade dari gangguan para anggota kelompok anti-China sempat menjadi kontroversi di Australia dalam lebih dari dua pekan terakhir. Pada 15 April lalu misalnya, Wakil Kepala Polisi Negara Bagian ACT, Shane Connolly, menegaskan pihaknya tidak akan melibatkan aparat keamanan China dalam kondisi apapun untuk mengamankan arak-arakan obor Olimpiade di Canberra 24 April 2008. Penegasan perwira polisi negara bagian ACT tersebut sekaligus mengklarifikasi kebingungan yang sempat muncul setelah di hari yang sama Wakil Presiden Komite Olimpiade Australia (AOC), Kevan Gosper, mengisyaratkan adanya celah bagi keterlibatan aparat China dalam kondisi darurat. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008