Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah AS menyatakan kegiatan laboratorium riset Angkatan Laut Amerika Serikat, Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2), bukan laboratorium untuk kegiatan intelijen. NAMRU-2 adalah organisasi yang transparan dan hanya melakukan penelitian medis ilmiah dengan menitikberatkan pada penyakit-penyakit tropis yang terjadi secara alamiah, demikian keterangan pers yang disampaikan Kedutaan Besar AS di Indonesia yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu. Fasilitas di NAMRU-2 selalu terbuka bagi semua pengunjung yang berminat, baik ilmuwan, dokter dari laboratorium milik Pemerintah Indonesia, pihak militer, maupun perguruan tinggi. Militer AS, terutama Angkatan Laut AS memiliki sejarah panjang dalam penelitian medis. Berawal pada 1853 ketika Kongres AS membangun fasilitas Penelitian Medis Angkatan Laut di Brooklyn, New York. NAMRU-2 menjadi salah satu bagian dari lima laboratorium penelitian penyakit tropis AS yang berada di luar negeri. Laboratorium lainnya berada di Thailand, Mesir, Kenya, dan Peru. Pemerintah AS tidak mengambil keuntungan dari kegiatan NAMRU-2, bahkan banyak penelitiannya menitikberatkan pada bidang yang dianggap tidak "menguntungkan" oleh lembaga penelitian medis swasta. NAMRU-2 adalah laboratorium penelitian biomedis yang meneliti penyakit menular demi kepentingan bersama AS, Departemen Kesehatan RI, dan komunitas kesehatan umum internasional. NAMRU-2 didirikan pada tahun 1970 sesuai permintaan Departemen Kesehatan RI. Kegiatan penelitian bersama ini menitikberatkan pada malaria, penyakit akibat virus seperti demam berdarah, infeksi usus yang mengakibatkan diare dan penyakit menular lainnya termasuk flu burung. Penelitian NAMRU-2 hanya berhubungan dengan penyakit-penyakit tropis yang terjadi secara alamiah. Staf NAMRU-2 seluruhnya terdiri atas ilmuwan, dokter, dokter hewan, ahli teknologi, dan pegawai administratif dari Indonesia. Dari sekitar 175 personil, hanya 19 orang staf yang berasal dari AS. Para staf Indonesia disebut sebagai pihak yang membuat NAMRU-2 sukses. Selain itu, seluruh proyek NAMRU-2 dilakukan atas persetujuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan LITBANGKES). Dalam menjalankan kegiatannya, NAMRU-bermitra bersama rekan-rekan dari Indonesia, dan merupakan bagian dari Kedutaan Besar AS di Jakarta. Dengan kata lain, NAMRU-2 berada di bawah yurisdiksi Kedutaan Besar AS. NAMRU-2 juga memberikan pelatihan di bidang teknik laboratorium dasar bagi ratusan pekerja kesehatan dan peneliti Indonesia secara menerus, pelatihan kepada lebih dari 50 ilmuwan Indonesia di bidang pengembangbiakan parasit malaria dalam laboratorium dan metode canggih pendeteksian penyakit. Selain itu, NAMRU-2 juga memberikan pelatihan kepada 30 mahasiswa perguruan tinggi Indonesia setiap tahunnya di bidang teknik virologi dan bakteriologi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008