Jakarta (ANTARA News)- Taman Pemakaman San Diego Hills (SDH) yang berlokasi di Karawang Barat, Jawa Barat, dan merupakan salah satu unit usaha PT Lippo Karawaci Tbk, meluncurkan produk terbarunya yakni areal klaster (cluster) taman pemakaman bergaya China yang diklaim sebagai pertama dan paling modern di Indonesia. "Taman pemakaman dengan konsep arsitektur China ini adalah yang pertama dan paling modern di Indonesia, dilihat dari segi disain, konsep pengelolaan, serta kepemilikan langsung oleh pembeli atas lahan makamnya," kata Direktur SDH Suziany Japardy di Jakarta, Rabu. Suziany mengatakan bahwa areal khusus bergaya China yang disebut dengan "Bai Fu Le Yuan" (Garden of Prosperity and Joy/Taman Kemakmuran dan Kabahagiaan) tersebut didisain oleh arsitek "landscape" terkenal dari Shanghai, China, bernama Cui Xue Sen, yang berpengalaman mendisain tempat-tempat pemakaman indah di China. Dikatakan bahwa saat ini areal tersebut tengah dalam konstruksi dan diharapkan secara keseluruhan selesai satu tahun lagi. "Peluncuran produk dan penjualan akan dimulai Sabtu (26/4) ini," kata Suziany. Sementara itu, kata Suziany, areal Bai Fu Le Yuan merupakan proyek tahap ke dua di SDH seluas 25,26 hektare, dengan perkiraan setiap hektarnya mampu menyediakan maksimum 3.000 unit makam, dengan menampilkan tujuh kawasan pilihan dan empat pilihan bentuk makam. Harga yang ditawarkan untuk "single burial" (makam tunggal), "private estate" (makam dipagari tembok dan tanaman)serta "Bong Pai" (makam dilengkapi monumen nisan) berkisar antara Rp2,6 juta per meter persegi hingga Rp8 juta per meter persegi, tergantung lokasi, sementara untuk "Colombarium" (tempat penyimpanan abu jenazah) harga belum ditentukan. "Lahan makam itu langsung dimiliki oleh pembeli dengan sertifikat kepemilikan, bisa diperjualbelikan, tidak ada biaya perawatan selama-lamanya karena seluruhnya sudah ditanggung SDH, serta sistem keamanan 24 jam penuh setiap hari," kata Suziany. SDH berlokasi di Karawang Barat dengan luas total 500 hektare. Pada tahap I telah dibangun seluas 25 hektare yang dikhususkan bagi kaum Muslim dan Nasrani.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008