Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) masih akan berminat untuk membiayai proyek infrastruktur, namun untuk pembiayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) tetap dipertahankan komposisinya hingga 60 persen. Sekretaris Perusahaan BBKP Riyanto, dalam acara ramah tamah dengan wartawan di Jakarta, mengatakan, pihaknya masih mungkin untuk melakukan pembiayaan infrastruktur jika ada kesempatan. "Proyek-proyek tersebut ditenderkan secara terbuka, dan itu masih memberi peluang," katanya. Namun, lanjut Riyanto, komposisi bisnis perseroan masih akan tetap dipertahankan fokus di UMKM yang memiliki porsi 50 hingga 60 persen, sedangkan komersial 30 persen dan konsumsi 10 persen. Menurut dia, ketertarikan perseroan pada kredit infrastruktur yang ditawarkan pemerintah adalah alasan bisnis yang menguntungkan. "Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan infrastruktur ini karena dijamin oleh pemerintah, sehingga ATMR (Aktiva tertimbang menurut risiko) sebesar nol," katanya. Riyanto juga mengungkapkan bahwa pihaknya terakhir kali memenangkan tender untuk memberikan pembiayaan senilai Rp2,6 triliun. Kredit tersebut untuk pembangunan dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pacitan sebesar 2x315 MW senilai Rp1,046 triliun dan Teluk Naga 3x315 MW senilai Rp1,607 triliun. Menyinggung masalah kecukupan modal (CAR), katanya, pihaknya akan tetap mempertahankan pada kisaran 12 persen. "Saat ini CAR kita masih sebesar 13 persen," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008