Jakarta (ANTARA News) - "Technical rebound" (kenaikan kembali secara teknikal) mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, ditutup naik 1,10 persen. IHSG BEI ditutup menguat 25,206 poin berada di posisi 2.314,302, sedangkan indeks LQ45 naik 5,999 poin atau 1,22 persen ke level 497,242. Analis Riset PT BNI Securities, M. Alfatih, kepada ANTARA News mengatakan bahwa beberapa saham sudah dipandang murah oleh para pelaku pasar sehingga mendorong indeks BEI kembali naik. "Para pelaku pasar memburu beberapa saham sudah murah," katanya. Selain itu, kata Fatih, para pelaku pasar mendapat sentimen positif dari indeks "Dow Jones Futures" yang mengalami kenaikan, sehingga diprediksikan bursa Wall Street AS akan mengalami penguatan. "Siang ini Dow Jones Futures menguat, ada indikasi bursa Wall Street akan menguat, hal ini ditandai bursa Eropa yang dibuka naik dan ini diikuti indeks BEI," jelasnya. Pada Rabu sore ini, bursa Eropa (FTSE) di awal perdagangan menguat 8,50 poin atau 0,14 persen menjadi 6.043,20. Menurut Fatih, naiknya Dow Jones Futures ini diyakini pelaku pasar akan ada laporan kelanjutan yang positif di AS, sehingga telah memberikan optimisme pasar saham. Pasar saham BEI juga mendapat sentimen positif dari menguatnya beberapa bursa kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 ditutup naik 31,33 poin atau 0,23 persen menjadi 13.579,16, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup naik 350,08 poin atau 1,40 persen ke level 25.289,24 dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Times menguat 6,61 poin atau 0,21 persen ke posisi 3.193,84 di akhir sesi perdagangan. Kondisi tersebut sedikit menghilangkan tekanan dari naiknya harga minyak dunia yang masih tinggi dan berpotensi mendorong inflasi global, termasuk Indonesia. Kekhawatiran ini terlihat di awal perdagangan di BEI yang bergerak dua arah, naik-turun. Pergerakan saham di BEI pada Rabu ini lebih didominasi yang naik sebanyak 101 dibanding yang naik 71, sedangkan 72 stagnan dan 218 tidak aktif diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang mengalami penurunan di antaranya adalah saham Bumi Resources yang naik Rp350 menjadi Rp6.850, Perusahaan Gas Negara menguat Rp250 ke posisi Rp12.400, Aneka Tambang menmabah Rp150 ke level Rp3.600, Internasional Nickel terangkat Rp650 ke harga Rp7.050, Tambang Timah melambung Rp2.450 ke Rp33.600 dan Tambang Batubara Bukit Asam naik Rp500 menjadi Rp10.350. Volume perdagangan mencapai 1,914 miliar saham dengan nilai Rp3,719 triliun dari 59.261 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008