Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menegaskan bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan langkah terakhir yang akan dilakukan pemerintah, setelah langkah-langkah lainnya tidak memberikan hasil memuaskan. "Itu kan langkah terakhir. Kita lihat langkah-langkah yang kita lakukan ini sudah cukup atau belum sambil kita memonitoring perkembangan pasar," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu (BKF), Anggito Abimanyu di Jakarta, Kamis. Menurut dia, langkah utama yang dilakukan pemerintah sebagai antisipasi meroketnya harga minyak adalah optimalisasi penerimaan, efisiensi belanja, efisiensi PLN dan Pertamina, pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, dan penghematan lainnya. "Kemarin di Wapres kita bikin program penghematan nasional di kantor-kantor supaya ada penghematan. Itu semua dirumuskan, kalau itu belum cukup baru dilakukan opsi-opsi yang ada di APBNP," katanya. Mengenai penghematan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar 10 persen, Anggito mengatakan, saat ini sedang dalam proses penyelesaian Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL). "Sekarang sedang difinalisasi RKA-KL-nya sesuai APBNP 2008 di Ditjen Anggaran. Itu adalah basis pelaksanaan APBNP," katanya. Mengenai program penghematan listrik, Anggito mengatakan, adanya program penggunaan lampu hemat energi yang tidak hanya di instansi pemerintah tapi secara nasional. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008