Magelang (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono menyatakan menolak skenario pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terkait cenderung semakin tingginya harga minyak dunia. "Saya tidak setuju, tapi kalau pemerintah memaksakan juga, ya terserah," katanya di Magelang, Jumat (25/4) sore, sebelum membuka "Borobudur Spiritual Art" di Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Ia menyatakan situasi perekonomian masyarakat saat ini sedang sulit sehingga tidak tepat jika pemerintah menaikan harga BBM. Pendapatan masyarakat, katanya, saat ini masih belum meningkat sehingga beban pemenuhan kebutuhan ekonomi mereka makin berat. "Keadaan ekonomi ini masih berat, artinya pendapatan rakyat masih belum meningkat, beban ekonomi makin tinggi, makin berat," katanya. Ia mengatakan, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan multidampak seperti menyangkut tarif angkutan umum dan inflasi. Menurut dia, pemerintah masih bisa mencari solusi terbaik untuk mengatasi dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap subsidi BBM di dalam negeri. "Masih ada cara-cara lain yang saya kira pemerintah bisa. Nanti diubah asumsinya minyak, asumsi minyak masih 95 dolar per barel, sekarang hampir mendekati 120 dolar per barel, ini berarti kemungkinan defisitnya besar, defisit besar bisa ditutup dengan pinjaman atau menjual obligasi," kata Agung Laksono.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008