Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP PKB Effendy Choirie mengatakan, istilah islah tidak cocok untuk penyelesaian konflik PKB saat ini dan yang tepat adalah Gus Dur memberi amnesti pada Muhaimin Iskandar dan kawan-kawan. "Dua kekuatan diminta islah apabila posisinya sejajar, sama-sama kuat, sama-sama benar, atau sama-sama salah," kata Gus Coy, panggilan akrab Effendy Choirie, saat memberi keterangan pers di Jakarta, Sabtu. Dalam kasus PKB, kata dia, posisi Gus Dur selaku Ketua Umum Dewan Syura tidak sejajar dengan Muhaimin selaku Ketua Umum Dewan Tanfidz. "Ketua Umum Dewan Syura posisi paling tinggi di PKB," kata Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR tersebut. Dari segi kekuatan, kata Gus Coy, juga tidak berimbang. Seluruh jajaran Dewan Syura setia pada Gus Dur, sementara dari jajaran Dewan Tanfidz hanya empat orang yang berada di pihak Muhaimin. "Kekuatan di sini (kubu Gus Dur, red) masih utuh. Jadi kalau disuruh islah tak relevan, yang cocok Gus Dur memberi amnesti, ampunan, pada Muhaimin," katanya. Gus Coy mengaku telah menyampaikan usul itu ke Gus Dur, namun Gus Dur belum memberi jawaban tegas. "Kata Gus Dur ya sudah nanti saja," kata Gus Coy yang juga ditunjuk sebagai ketua panitia pelaksana Muktamar Luar Biasa PKB kubu Gus Dur. Menurut Gus Coy, sangat sayang jika Muhaimin yang merupakan salah seorang kader terbaik partai dan saat ini menjabat Wakil Ketua DPR harus lepas dari PKB. MLB kubu Gus Dur diputuskan digelar pada 30 April hingga 1 Mei 2008 di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman asuhan Habib Sagaff Al Mahdi di Parung, Bogor, Jawa Barat. Sementara MLB kubu Muhaimin akan digelar sesudahnya yakni pada 2-4 Mei di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008