Serang, (ANTARA News) - Puluhan kios yang terbuat dari bambu di sepanjang pantai Anyer, Sabtu, roboh diterjang ombak namun tidak ada korban jiwa. "Sejak sore gelombang besar serta tiupan angin kencang menimpa pantai Anyer," kata Ny Wati (35) warga Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, saat dihubungi ANTARA, Sabtu malam. Menurut dia, cuaca buruk di Selat Sunda ini sudah berlangsung sejak Senin (21/4) atau hari yang sama dengan peningkatan status Anak Krakatau menjadi "siaga" oleh Pusat Vulkanologi Migitasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Bandung. Ombak besar juga angin kencang juga membuat sebagian besar nelayan pemasok Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasauran tidak berani melaut. "Saya sendiri yang rumahnya berdekatan dengan pantai Anyer terpaksa mengungsi ke rumah saudara yang jaraknya agak jauh dari pantai Anyer," katanya. Menurut Wati, saat ini warga yang tinggal di bibir pantai Anyer ketakutan akibat gelombang tinggi serta angin kencang. Kepala Pos Pemantauan di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang,Anton Tripambudi, Sabtu, saat dihubungi terpisah, membenarkan adanya puluhan kios roboh diterjang ombak besar di pantai Anyer. Tripambudi mengatakan hanya ada kemungkinan kecil terjadi tsunami yang ditimbulkan Anak Krakatau meski terjadi peningkatan letusan dan kegempaan vulkanik. Letusan besar Krakatau yang memicu tsunami terjadi tahun 1883(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008