Semarang (ANTARA News) - Pelari jarak menengah andalan Jawa Tengah, Trianingsih dipastikan turun pada lomba lari Taiwan Terbuka tanggal 30 Mei 2008 yang juga sebagai ajang babak kualifikasi Olimpiade Beijing, China, 2008. Pelatih sekaligus manajer Trianingsih, Alwi Mugiyanto ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu, mengatakan, pada event tersebut, adik kandung mantan pelari nasional Ruwiyati itu bakal turun pada nomor spesialisnya, 5.000 dan 10 ribu meter. Dari hasil event tersebut, kata pembina Klub Lokomotif Salatiga, tempat Trianingsih bernaung, akan dirapatkan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk menentukan kelayakan apakah yang bersangkutan layak mendapat "wild card" atau tidak ke Olimpiade yang digelar bulan Agustus 2008. Selain itu Taiwan Terbuka, kata dia, Trianingsih juga akan dipantau dari hasil yang dicapai saat turun pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kalimantan Timur, 6-17 Juli 2008 untuk menentukan kelayakan yang bersangkutan mendapat "wild card" Olimpiade. Pada nomor 5.000 dan 10 ribu meter tersebut, Trianingsih berhasil meraih dua medali emas pada SEA Games 2007 Thailand dengan catatan waktu 15,52 menit (5.000 meter) dan 34,24 menit (10 ribu meter) Apalagi, kata dia, dari dua kuota yang diberikan Indonesia untuk cabang atletik baru terisi satu, yaitu Suryo Agung Wibowo (pelari Jateng asal Solo) untuk nomor lari 100 dan 200 meter karena catatan waktunya sudah melampaui limite waktu Olimpiade, saat yang bersangkutan meraih dua emas pada nomor tersebut di SEA Games 2007 Thailand. Untuk kedua nomor ini, Suryo Agung juga berhasil menyumbangkan dua emas untuk Indonesia pada SEA Games 2007 Thailand dengan catatan waktu 10,25 detik (100 meter) dan 20,76 detik (200 meter). Ketika ditanya apabila untuk nomor 5.000 dan 10 ribu meter ternyata Trianingsih lolos kualifikasi, kata dia, sebenarnya bukan soal lolos kualifikasi atau tidak, tetapi hanya untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai Trianingsih agar mendapat "wild card". Tetapi, kata dia, bila Trianingsih mendapat "wild card", pihaknya berharap yang bersangkutan turun pada nomor 10 ribu meter karena memang peluangnya lebih besar di nomor tersebut. Menyinggung kemungkinan Trianingsih turun pada nomor maraton Olimpiade 2008, dia mengatakan, kemungkinannya tidak ada karena untuk tampil pada nomor maraton harus melalui serangkaian tes maraton. Di samping itu, kata dia, seorang pelari tidak diizinkan turun dua kali dalam waktu yang singkat mengingat PON XVII digelar bulan Juli 2008, sedangkan Olimpiade Beijing digelar Agustus 2008. "Jadi pada PON XVII dan babak kualifikasi Olimpiade di Taiwan, Trianingsih hanya turun pada dua nomor yaitu 5.000 dan 10 ribu meter," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008