Yogyakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Partai Golkar menyebarkan sekitar 2,5 juta angket yang meminta masyarakat provinsi ini memilih satu dari dua opsi pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY yaitu penetapan atau pemilihan. "Angket ini juga menyangkut status keistimewaan DIY. Jadi dalam penyebaran angket ini, Partai Golkar mengakomodasi masyarakat yang menghendaki pemilihan maupun penetapan. Masyarakat dipersilakan memilih satu di antara dua opsi tersebut," kata Ketua DPD DIY Partai Golkar, Gandung Pardiman di sela acara Jelajah Wisata Partai Golkar DIY, Minggu. Ia mengatakan, melalui angket itu dapat diketahui apa sebenarnya keinginan rakyat terkait dengan pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Angket didistribusikan melalui koordinator daerah di tingkat kabupaten/kota, kemudian disebarkan ke daerah secara berantai hingga tingkat RT di seluruh pelosok DIY. Angket yang sudah diisi tanpa memandang pilihannya, selanjutnya dikumpulkan ke DPD Partai Golkar DIY pada 26 - 28 Mei. Selanjutnya Partai Golkar melakukan rekapitulasi pada 29 - 30 Mei dan hasil angket itu akan diumumkan pada 1 Juni di Alun-alun Utara Yogyakarta dalam acara senam massal `Kawula Mataram Maneges Sultan`. "Apapun hasilnya dapat diketahui pada tanggal itu, apakah rakyat DIY menginginkan pemilihan atau penetapan dalam pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur," katanya. Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Harian Bapilu DPP Partai Golkar Firman Subagyo mengatakan dengan angket itu Partai Golkar ingin mengetahui apa yang dikehedaki rakyat DIY, bukan apa yang dikehendaki elit politik. "Apapun hasilnya akan dibawa ke DPR, dan DPR perlu mendengar keinginan rakyat DIY," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008