Blitar (ANTARA News) - Beberapa ahli waris Soekarmini Wardojo alias Bu Wardoyo, kakak kandung Proklamator RI belum sepakat dengan rencana Aryo Subaskoro, salah seorang cucu Bu Wardoyo lainnya yang hendak menjual Istana Gebang di Blitar, Jawa Timur. "Belum ada kesepakatan di antara para ahli waris mengenai pelepasan Istana Gebang," kata Satria Sukananda, selaku cucu tertua Bu Wardoyo di Blitar, Senin. Ia sendiri termasuk salah satu ahli waris Bu Wardoyo yang menolak rencana menjual bangunan di atas lahan seluas 1,4 hektare di Jalan Sultan Agung 56 Blitar yang merupakan tempat Soekarno menghabiskan masa kecil hingga remajanya itu. Satria juga membantah, jika 11 cucu Bu Wardoyo yang masih hidup itu tidak mampu lagi mengeluarkan biaya perawatan. "Halaman dan kamar-kamarnya terlihat bersih, rapi dan terawat, termasuk juga karena adanya bantuan dari pemerintah," katanya membantah pernyataan Aryo sebelumnya, bahwa selama ini pemerintah tidak pernah memberikan bantuan biaya perawatan. Menurut dia, biaya perawatan Istana Gebang yang setiap bulannya mencapai Rp2 sampai 3 juta masih bisa diatasi oleh 11 ahli waris Bu Wardoyo. Oleh sebab itu dia menegaskan, pengalihan hak atas tanah dan bangunan tidak bisa dilakukan selagi masih ada ahli waris yang tidak setuju. Namun demikian, dia sendiri tak bersedia menyebutkan berapa orang ahli waris yang tidak setuju jika aset bersejarah itu dilepas ke pihak swasta dengan harga penawaran Rp50 miliar itu. Ia menganggap warisan nenek moyangnya itu merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan untuk kepentingan generasi muda. "Secara pribadi saya memutuskan yang terbaik, bahwa pelestarian Istana Gebang adalah hal yang utama," katanya sambil meminta agar polemik mengenai Istana Gebang itu segera diakhiri. Menurut Satria, beberapa ahli waris Bu Wardoyo sedang melakukan pembicaraan dengan pihak Pemkot Blitar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008