Bangkok (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan isterinya akan diadili atas tuduhan terlibat korupsi, Agustus menyangkut pembelian tanah yang kontroversial, kata pengacara mereka, Rabu. Para pemeriksa mengatakan Pojaman Shinawatra menggunakan pengaruh politik suaminya yang kaya itu untuk membeli kompleks bangunan di pusat kota Bangkok dari sebuah lembaga pemerintah dengan harga sepertiga dari harga yang ditaksirkannya. Pengacara Pichit Cheunban mengatakan, tim pembela akan membicarakan tentang waktu yang cocok bagi Thaksin dan isterinya untuk memberikan kesaksian di Mahkamah Agung. "Mereka akan datang untuk memberikan keterangan Agustus, tim akan membicarakan kapan dan apakah mereka akan datang pada waktu yang sama," kata Pichit kepada wartawan. "Mereka yakin mereka tidak bersalah," tambahnya. Mahkamah Agung akan akan memeriksa para saksi Juli. Sakesan Bangsomboom, direktur umum Ligitasi Khusus, mengatakan para jaksa tetap yakin atas kasus-kasus mereka. "Kami yakin, tim akan bekerja dengan kapasitas penuh tanpa ada tekanan," katanya. "Kami akan melakukan tugas kami sebaik mungkin," kata Sakesan. Thaksin dan Pojaman meminta sidang-sidang mereka diteruskan dengan dihadiri mereka. Mereka juga dituduh dalam kasus terpisah melakukan pengisian yang curang pada pengatur surat-surat berharga tahun 2003 ketika mereka mendaftarkan sebuah perusahaan properti dalam bursa lokal. Pojaman, yang saudara tirinya Banpot Damapong dan sekretaris pribadinya Kanchanapa Honghern juga menghadapi tuduhan pidana tambahan yaitu menghindari pajak. Jika tuduhan itu terbukti mereka akan dijatuhi hukuman penjara. Militer menggulingkan Thaksin atas tuduhan-tuduhan terlibat korupsi, tetapi setelah 16 bulan berkuasa rezim itu gagal menghukum dia. Sekutu-sekutu Thaksin kembali berkuasa setelah meraih kemenangan dalam pemilu akhir tahun lalu. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008