Padang (ANTARA News) - Sedikitnya 10 unit rumah di Kabupaten Solok, Sumbar, kini rusak berat akibat bentrok antar warga di dua nagari, yakni Saniang Baka, Kecamatan X Koto dan Muaro Pingai, Kecamatan Junjuang Siriah Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar. Wartawan ANTARA dari Kabupaten Solok, Sumbar, Kamis, melaporkan suasana dua desa tersebut masih mencekam, ratusan warga masih terlihat berjaga-jaga menggunakan senjata tajam yang dipantau sekitar 250 aparat Kepolisian dan Brimob setempat. Kesepuluh unit rumah yang rusak berat tersebut terdapat di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjuang Siriah. Kerusakan rumah itu di antaranya, kaca hancur, pagar roboh dan beberapa dinding telah dirusak warga dari nagari tetangganya. "Warga Saniang Baka menyerang ke nagari (desa) tetangganya dan mengamuk di lokasi," kata Wakapolres Solok, Kompol Jimmy Anes. Penyerangan tersebut dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan hingga kini suasana masih terlihat mencekam. Sebagian besar kaum ibu dan anak-anak telah mulai mengungsi ke rumah keluarga dan tetangganya yang lokasinya sedikit jauh dari lokasi kerusuhan itu. Menurut dia, pertikaian warga tersebut dipicu peletakan tapal batas antara kedua nagari yang hanya berjarak sekitar empat kilometer saja. Dalam kesepakatan tidak dibenarkan satu jengkal tanah pun di lokasi itu ditanami oleh warga dari dua nagari. Tanggal 30 April telah dilakukan musyawarah antara dua nagari namun tidak diperoleh kesepakatan dan dilanjutkan penyerangan warga Saniang Baka ke Nagari Muaro Pingai. Pantauan ANTARA, warga Saniang Baka hingga kini masih berada di perbatasan nagarinya dan begitu juga sebaliknya. Warga Muaro Pingai memakai tanda ikat kepala warna merah.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008