Pontianak (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengundang Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, ke Markas Besar PBB di Jenewa, Swiss, pekan ini, untuk ikut membahas mengenai masalah perdagangan manusia (human trafficking). "Selain Kalbar, PBB juga mengundang Gubernur Papua ke Jenewa," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Pemprov Kalbar, Hamdan Harun, di Pontianak, Senin. Menurut Hamdan Harun, Gubernur juga akan memaparkan data-data tentang perdagangan manusia, terutama yang ada kaitannya dengan Kalbar. Ia menambahkan, mendampingi Gubernur ke Jenewa selain istri, juga mantan Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan Setda Kalbar, Ignatius Lyong. Hamdan Harun mengatakan, Ignatius Lyong dinilai cukup menguasai permasalahan seputar perdagangan manusia sewaktu masih menjabat sebagai Asisten I Setda Kalbar. Ignatius Lyong diberhentikan sebagai Asisten I Setda Kalbar di masa kepemimpinan Gubernur Usman Ja`far beberapa bulan menjelang akhir tahun 2007. Ia ikut maju dalam Pemilu Wakil Gubernur Kalbar Periode 2008-2013 berpasangan dengan Oesman Sapta yang akhirnya dimenangi Cornelis-Christiandy Sanjaya. Ignatius Lyong kemudian digantikan Mahfud Suhendro yang sebelumnya Sekretaris DPRD Kalbar. "Keberangkatannya ke Jenewa ditanggung Pemprov karena yang bersangkutan statusnya masih pegawai Pemprov Kalbar," kata Hamdan Harun. Ia menegaskan, keberangkatan Gubernur sudah mendapat izin dari Presiden. Cornelis sendiri telah bertolak ke Jenewa melalui Jakarta pada Minggu (4/5) malam. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008