Sukabumi (ANTARA News) - Sedikitnya 480 kios dan 100 los di Pasar Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jabar, ludes dilalap si jago merah pada Senin siang, dengan kerugian ditafsir mencapai miliaran rupiah. Peristiwa yang terjadi sekira pukul 12.00 WIB itu berawal dari salah satu toko kelontong milik H. Aep yaitu Toko AA di Blok A. Seorang pedagang, Eno (30), mengatakan api diduga berasal dari penerangan lilin yang lupa dimatikan oleh salah seorang pedagang di Blok A. "Pemilik kios tersebut sedang sholat zhuhur dan lupa mematikan lilin yang dipasang ketika tengah ada pemadaman listrik," tuturnya. Kobaran api makin besar merembet ke kios lain dan membakar ratusan kios dan los di pasar itu. Warga berbondong-bondong menyelamatkan barang-barang yang berada di pasar dan memadamkan api dengan air seadanya. Tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Sukabumi dikerahkan ke lokasi kejadian, namun api baru bisa dijinakkan sekitar pukul 16.00 WIB. Eno mengatakan, pada awalnya para pedagang menyangka kobaran api tidak akan meluas, namun karena pada saat kejadian angin bertiup cukup kencang, kobaran api dengan cepat merembet ke kios lainnya. "Bahkan, saya tidak bisa menyelamatkan barang dagangan," ujarnya. Sementara pedagang lainnya, Sandi (40) mengaku menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kepala Pasar Cisaat, Wawan Suherman, menyebutkan, jumlah kerugian belum bisa ditafsir seluruhnya, namun diperkirakan sekitar Rp2 miliar lebih. "Jumlah kerugian masih terus diinventarisir, termasuk barang-barang yang hangus terbakar," katanya seraya menyebutkan pihaknya sebelumnya tidak mempersiapkan kondisi jika terjadi kebakaran, sehingga alat-alat pemadam kebakaran belum pernah diujicoba. Kepala Damkar Kabupaten Sukabumi, R Ferry AF, menjelaskan proses pemadaman api mengalami kendala karena terhambat para pedagang yang berupaya menyelamatkan barang. Selain itu, pemadaman juga terhambat masalah sulitnya mencari sumber air untuk memadamkan api. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008