Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para pejabat bulutangkis Malaysia, kemarin mengatakan mereka cemas para pemain mereka akan terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan selama pertandingan putaran final Piala Thomas dan Uber di Indonesia pekan mendatang. Kecemasan itu muncul setelah Badan Anti-Korupsi Malaysia (ACA) bulan lalu menahan tujuh pemain tim sepak bola Negara Bagian Serawak dan sembilan lainnya dari klub Police Football Association atas tuduhan pengaturan hasil pertandingan. Penahanan tersebut merupakan pukulan besar bagi persepakbolaan Malaysia, yang belum pulih dari insiden yang sama pada tahun 1994, saat 126 pemain ditahan untuk dimintai keterangan. Mereka kemudian dibebaskan. Ganga Rao, sekretaris Persatuan Bulutangkis Malaysia (BAM) mengatakan para pejabat merasa khawatir bahwa para bandar taruhan akan mendekati para pemain dan membujuk mereka untuk mengalah. "Kami merasa khawatir insiden sepak bola itu akan merambah ke bulu tangkis. Juga sekarang ini, orang dapat bertaruh melalui Internet," katanya kepada AFP. "Itu adalah fenomena baru dan legal," katanya. Ganga mengatakan para pejabat BAM akan bersikap waspada terhadap para bandar taruhan, dan para pemain Malaysia telah dinasihati agar tidak tergiur oleh godaan-godaan. "Kami hanya bisa mendidik agar para pemain tidak terpengaruh oleh para bandar taruhan untuk mengalah demi keuntungan sesaat. Kami tidak dapat mengunci mereka atau mengambil telepon genggam mereka," katanya. Malaysia akan diwakili oleh 20 pemain, masing-masing 10 orang untuk Piala Thomas dan Piala Uber. Pertandingan babak final Piala Thomas dan Uber, yang dianggap sebagai event beregu internasional paling bergengsi, akan diselenggarakan dari 11 hingga 18 Mei di Jakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008