Palu (ANTARA News) - Warga kelurahan Taipa dan Kayumalue di Palu Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa siang, terlibat aksi saling serang. Aksi tersebut dipicu oleh hasil pertandingan sepakbola tiga hari lalu yang mempertemukan tim dari kedua kelurahan tersebut. Tawuran yang terjadi di perbatasan kedua kelurahan tersebut berlangsung sejak pukul 14.00 waktu setempat, dan melibatkan ratusan warga. Meski satu peleton polisi sudah datang untuk mengamankan, massa kedua kelurahan tetap nekad saling melemparkan batu dan benda keras lainnya. Selain membawa linggis, bambu runcing, beberapa warga terlihat membawa senjata tajam, seperti parang, tombak, dan pedang. Akibat banyaknya warga yang terlibat, polisi terlihat kewalahan menenangkan kedua warga yang terlihat sangat emosional, sehingga pagar betis polisi mampu ditembus oleh massa salah satu kelurahan. Kondisi tersebut memperparah aksi tawuran. Jarak antarwarga yang tawuran hanya sekitar 50 meter. Batu-batu pun beterbangan, polisi semakin tak kuasa menenangkan massa. Selang lima 10 menit kemudian, tiga peleton polisi tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan truk, berikut satu unit kendaraan water canon. Polisi berhasil menenangkan massa kedua kelurahan, meski mereka masih berjaga-jaga di kubu pertahanan masing-masing. Sesaat kemudian, satu peleton pasukan Brimobda Sulteng juga menuju ke tempat kejadian, guna bisa lebih mengendalikan massa. Akibat aksi tawuran tersebut, arus lalu lintas di Jl Trans Sulawesi macet total, karena diblokir polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sampai berita ini diturunkan, massa kedua kelurahan masih berada di sekitar lokasi tawuran. Selain itu, belum ada laporan mengenai jumlah korban luka-luka akibat tawuran tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008