Yangon (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat topan Nargis di Myanmar mencapai 22.464 orang pada Selasa, media setempat melaporkan. Sebanyak 41.054 orang dilaporkan hilang dan 6.708 lagi menderita cedera. Rezim militer Myanmar pada Selasa menyerukan bantuan internasional di tengah-tengah peningkatan jumlah korban tewas pada saat topan terjadi yang menghancurkan kawasan bagian tengah negeri itu akhir pekan lalu. Pemerintah sebelumnya memperkirakan jumlah korban tewas sejak Senin malam mencapai 14.911 dan 2.375 hilang di kawasan Irrawaddy dan 504 hilang di Yangon. Jumlah korban tewas diperkirakan meningkat sementara lapoaran-laporan dari distrik-distrik pedalaman mencapai Yangon. Menteri Penerangan Kyaw Hsan mengatakan dalam suatu jumpa pers di Yangon Selasa pagi bahwa jumlah korban tewas di kota Bogalay di kawasan Irrawaddy mendekati 10.000 sedangkan di Pulau Haing Kyi (975), Pulau Mawlamyaing (1.835) dan kota Laputta (sekitar 1.000). Di Yangon, kota terbesar di Myanmar dan pusat perdagangan utama, topan menewaskan 59 orang, kata menteri itu. Ia menyerukan kembali imbauan pemerintah bagi bantuan internasional. "Kami memerlukan bantuan dari sumber-sumsber lokal dan luar negeri," ujarnya. Beberapa negara telah menjanjikan bantuan kepada Myanmar, termasuk 3 juta dolar dari Uni Eropa, 750.000 dolar dari Jerman, 250.000 dari Amerika Serikat, dan dua kapal yang membawa bantuan dari India untuk mengatasi bencana kemanusiaan itu akibat topan tersebut. Pada Selasa sore, negara tetangga Thailand menerbangkan bantuan medis dan makanan senilai lebih 300.000 dolar dan sebuah pesawat bermuatan bantuan juga tiba dari China. Beberapa badan PBB bertemu di Bangkok Selasa guna mempersiapkan program pertolongan bencana besar-besaran untuk negeri yang dilanda bencana tersebut tapi bantuan darurat sepertinya terhambat oleh penilaian yang kurang tepat atas tingkat bencana itu, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008