Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah warga Gorontalo meminta Pertamina untuk mengatasi fenomena kelangkaan minyak tanah yang terjadi di hampir semua pangkalan di wilayah itu. Pasalnya, meski Pertamina menyatakan ketersediaan pasokan minyak tanah di Gorontalo masih mencukupi kebutuhan masyarakat, namun warga masih saja kesulitan mendapatkan bahan bakar yang paling banyak digunakan untuk keperluan memasak. Ninang Hadjarati, salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tilong Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Selasa mengungkapkan kekesalannya setelah berkali-kali tidak mendapatkan minyak tanah di sejumlah pangkalan setempat, karena selalu jadi rebutan warga. Jika pasokan normal kenapa faktanya banyak yang tidak kebagian mitan "Jika benar pasokan dari Pertamina masih normal, kenapa faktanya masih banyak warga yang tidak kebagian minyak tanah," katanya Dia mengatakan, akibat tidak kebagian jatah minyak tanah tersebut, dirinya beserta sejumlah warga setempat terpaksa kerap menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk mencari ketersediaan minyak tanah di daerah lain. Hal senada dituturkan oleh Hapsah Ali, warga kelurahan Oluhuta Kabupaten Bone Bolango itu, mengaku telah beberapa kali kehilangan jerigennya yang sudah terisi minyak tanah, yang ia titipkan di pangkalan ketika hendak membeli bahan bakar tersebut. Dia mengatakan, hal tersebut turut memacu kesalahpahaman yang pada akhirnya berbuntut pada adu mulut antar warga. "Semestinya Pertamina harus turun langsung ke masyarakat untuk melihat kenyataan tersebut," Kata dia. Bukan kewenangan Pertamina tapi Hiswanamigas Sementara Kepala Depot Pertamina Gorontalo, Syahabuddin Latif, mengemukakan bahwa hak untuk melakukan tindakan antisipasi kelangkaan minyak tanah tersebut, tidak sepenuhnya merupakan kewenangan Pertamina. Menurut dia, yang lebih berwenang melakukan antisipasi tersebut, adalah Hiswanamigas (Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas Bumi), selaku agen yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan minyak tanah ke pihak pangkalan. Sambil membenarkan hal itu, Ketua Hiswanamigas Gorontalo, Fauzi Otto, tetap berpendapat bahwa pasokan minyak tanah di wilayah itu, masih normal dan mencukupi kebutuhan konsumen. Dia membantah, telah terjadi tindakan penimbunan minyak tanah, karena selama ini pihaknya belum menemukan indikasi tersebut. Menurutnya, fenomena kelangkaan minyak tanah di Gorontalo, lebih banyak dipicu oleh kepanikan warga atas pemberitaan media, yang kerap menayangkan fenomena kelangkaan bahan bakar minyak di sejumlah daerah. Dia mengatakan, pasokan minyak tanah di Gorontalo, sebanyak 100 kilo liter per hari yang disalurkan pada 1.460 pangkalan minyak tanah di seluruh wilayah itu, masih mencukupi kebutuhan konsumen.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008