Madiun, (ANTARA News) - Keluarga Yaimin (40), yang diduga ditembak petugas kepolisian Polwil Madiun dan Polisi Hutan, histeris dan pingsan melihat jenazah korban yang telah diotopsi di RSUP Soedono Madiun. Jenazah Yaimin datang di rumah duka pada hari Rabu sekitar pukul 00.30 WIB dan korban langsung disemayamkan dirumah duka di RT RT 16 Dusun Kedung Dawung, Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan kabupaten Madiun. Ratusan warga telah menunggu kedatangan jenazah sejak Rabu sore. Mereka telah menyiapkan seluruh kebutuhan pemakaman termasuk kain kafan yang akan digunakan untuk membungkus jenazah korban. "Istri dan kedua orang tuanya langsung pingsan setelah melihat kedatangan jenazah. Mereka sejak mendapat kabar jika Yaimin tertembak di hutan langsung hiteris dan terus berteriak," kata salah satu warga tetangga korban , Saminen (45). Menurut Saminen, keluarga korban mendapatkan informasi meninggalnya Yaimin pada Selasa sekitar pukul 18.00 WIB. Korban memiliki bernama istri Sumantin serta satu anak Balita buah perkawinan mereka. "Sumartin dan anaknya langsung dibawa ke rumah Sumini, kakaknya. Dia terus berteriak dan sering pingsan. Bahkan orang tua korban juga terus menangis dan histeris," kata Saminen. Tokoh masyarakat desa Wonorejo, Slamet, menyebutkan jenazah Yaimin akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Wonorejo sekitar pukul 08.00 WIB. Sementara itu, Kapolres Madiun AKBP Andhi Hartoyo mengatakan, jenazah korban bisa dibawa pulang kerumah duka setelah proses otopsi selesai dilakukan. Otopsi dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab utama kematian korban. "Saat ini kami belum menerima data resmi hasil otopsi yang dilakukan di RSUP Soedono. Hasil otopsi nantinya akan dijadikan bukti dalam pemeriksaan terhadap tersangka yang saat ini telah ditahan," katanya saat melayat ke rumah korban. Kapolres Madiun didampingi oleh Administrator Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun, Wakapolres Madiun serta jajaran Muspida Madiun. Rombongan juga memberikan santuan kepada keluarga dan pihaknya meminta maaf kepada keluarga korban terkait penembakan yang terjadi. Penembakan terjadi di petak 48 KPH Madiun. Korban diduga tertangkap tangan oleh tim gabungan yang terdiri atas tujuh orang pada saat melakukan pencurian kayu dengan empat orang lainnya. Korban melakukan perlawanan sehingga petugas mengeluarkan tembakan sedangkan empat teman korban melarikan diri.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008