Jakarta (ANTARA News) - Tingginya tingkat inflasi yang dipicu, antara lain kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan dapat menurunkan pertumbuhan pelanggan operator seluler di Tanah Air, kata Direktur Pemasaran Indosat, Guntur S. Siboro. "Tingginya inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menurun, tercermin dari pertumbuhan pelanggan seluler pada Maret 2008 yang hanya mencapai dua persen," ujarnya di Jakarta, Rabu. Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 3,41 persen dan inflasi "year on year" sebesar 8,17 persen, lebih tinggi dibanding inflasi periode sama tahun 2007. Menurut Guntur, pada periode tersebut khususnya bulan Maret 2008, terjadi penurunan pertumbuhan pelanggan seluler, padahal biasanya setiap bulan biasanya pertumbuhan bisa mencapai sekitar 3-4 persen. Guntur berpendapat, pada situasi ekonomi yang dibayangi tingkat inflasi tinggi dan kemungkinan harga BBM meningkat, masyarakat akan lebih memilih untuk terlebih dahulu memenuhi kebutuhan pokok ketimbang kebutuhan lainnya. "Meskipun belakangan operator menurunkan tarif secara bersamaan, namun belum cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan, karena penurunan tarif lebih berpengaruh besar terhadap peningkatan jumlah trafik komunikasi," kata Guntur. Selama tahun 2008 Indosat menargetkan penambahan pelanggan sekitar 6-7 juta nomor, dari akhir tahun 2007 sekitar 24,5 juta pelanggan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008