Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI, HR Agung Laksono, di Jakarta, Rabu, menegaskan para peneliti atau pekerja di Laboratorium NAMRU-2 tidak perlu ada kekebalan diplomatik. "Saya tegaskan sekali lagi, warga negara Amerika Serikat yang bekerja di laboratorium itu tidak perlu miliki kekebalan diplomatik," tandasnya, usai menerima Duta Besar Amerika Serikat, Cameron R Hume di ruang tamu Ketua DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Senayan, Jakarta. Agung Laksono juga meminta terbukanya akses bagi publik maupun antara peneliti di Lembaga Riset Medis Angkatan Laut AS (Naval Medical Research Unit 2/Namru-2). Jika itu dilakukan, menurutnya, akan berdampak positif, karena akan terjalin komunikasi secara langsung. Selanjutnya, ia meminta Pemerintah untuk mencermati kerja sama dengan NAMRU-2. "Bila kerjasama tersebut menguntungkan kedua belah pihak, khususnya Indonesia, sebaiknya dilanjutkan. Namun bila tidak menguntungkan Indonesia, kerja sama harus dihentikan. Tetapi, kalau proyek ini bermanfaat bagi hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, maka sebaiknya diteruskan. Tapi jika merugikan keduanya, terutama Indonesia harus segera distop," tegasnya lagi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Laboratorium NAMRU-2 berada di bawah pembinaan Angkatan Laut Amerika Serikat yang juga harus menjalin kerja sama dengan Angkatan Laut Indonesia. Agung Laksono kemudian meminta supaya ada pembicaraan khusus antara dua angkatan bersenjata tersebut. Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat dalam pertemuan tersebut menyampaikan undangan secara resmi kepada DPR RI, khususnya Komisi I yang membidangi pertahanan dan luar negeri. Juga kepada Komisi IX yang membidangi kesehatan. Mereka diundang untuk melihat langsung proyek NAMRU-2. "Mengenai ini, tentu membuktikan keterbukaan dan transparansi," kata Agung Laksono tentang aktivitas NAMRU-2 di Indonesia yang oleh sebagaian kalangan dianggap telah dipakai sebagai jaringan intelijen asing di Indonesia. Dengan adanya kerja sama itu, kata Agung Laksono, sekaligus diharapkan bisa menampik isu-isu terkait dengan aktivitas laboratorium NAMRU-2 sebagai institusi yang telah disusupi oleh mata-mata asing.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008