Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) untuk keempat kalinya, sejak 2005, akan berpartisipasi dalam Festival Film Cannes, Prancis, yang akan berlangsung mulai 12 Mei. "Ini hal yang menggembirakan, Indonesia kembali akan mengikuti Festival Film Cannes, salah satu festival film terbesar di dunia," kata Menbudpar Jero Wacik dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis. Sebanyak 21 film dari 11 Rumah Produksi akan dibawa ke festival tersebut, di antaranya Get Merried, Lost In Love, Hantu Stasiun Manggarai, Hantu Ambulance, 40 Hari Bangkitnya Pocong, Heart, dan Selamanya. Menurut Menbudpar, tahun ini jumlah film yang dibawa lebih banyak dari sebelumnya, dan ini menunjukkan bahwa industri film nasional telah tumbuh kembali, dan tentunya lebih berkualitas. "Ini memang sesuai dengan keinginan pemerintah," katanya. Ia mengungkapkan, pertumbuhan industri film akan berdampak positif dalam mendorong perokonomian negara, termasuk di dalamnya membuka lapangan kerja baru. Dengan banyaknya produksi film, tentu lapangan kerja di sektor ini, baik pemain, sutradara, penulis naskah, hingga kru menjadi lebih terbuka. "Kalau syutingnya di desa-desa, penduduk yang miskin bisa saja dilibatkan sebagai pekerja maupun figuran dengan mendapatkan honor. Ini kan membuka lapangan kerja namanya," katanya. Prestasi Indonesia di Cannes antara lain diraih film Tjut Nyak Dien dan Denias, Senandung di Atas Awan, yang sempat masuk seleksi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008