Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah harus memberi subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada nelayan, sehingga mereka bisa tetap melaksanakan kegiatannya mencari ikan di laut. "Saya kira Pemerintah wajib memberi subsidi BBM kepada para nelayan, sehingga mereka bisa melaut untuk tetap hidup," kata Sekretaris Panglima Laot (lembaga adat nelayan) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Dr. Adli Abdullah, MH di Banda Aceh, Kamis, menanggapi rencana kenaikan BBM. Ia menyatakan, dalam kondisi sekarang saja, nelayan di Indonesia merasa berat dengan harga solar Rp4.300/liter, apalagi kalau Pemerintah nanti menaikkan harga bahan bakar itu mencapi 30 persen. "Kalau pemerintah tidak memberi subsidi, maka nelayan di Indonesia, termasuk di Aceh akan gulung tikar. Oleh karenanya, pemerintah harus memikirkan nasib nelayan," ujarnya. Adli menyatakan, Malaysia yang negaranya maju dibandingkan Indonesia, masih memberikan subsidi kepada nelayan. "Saya kira Indonesia bisa meniru Malaysia, sehingga kondisi nelayan kita bisa tetap maju," ujarnya. Untuk menghindari terjadinya manipulasi terhadap BBM bersubsidi, menurut Adli, bisa dilakukan dengan cara memberi vocher dan kemudian ditukarkan dengan BBM. Sementara itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi NAD, Zainuddin Hamid menyatakan, pemerintah telah memberikan subsidi kepada petani, mulai dari bibit, pupuk, dan sampai obat-obatan, kenapa nelayan tidak ada. "Petani dan nelayan sama-sama komponen bangsa, maka kita perlu keadilan. Kita tidak minta banyak, hanya subsidi BBM, karena 50 hingga 60 persen komponen biaya operasional nelayan adalah bahan bakar," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008