Serang (ANTARA News) - Sejumlah pedagang beras di Pasar Induk Rau Serang mengatakan, sejak beredar kabar pemerintah akan menaikan harga BBM, harga beras di pasar tersebut mulai merangkak naik dengan rata-rata kenaikan Rp300 sampai Rp500 per kilogram. "Kurang lebih sejak empat hari lalu harga beras naik, penyebabnya saya juga kurang tahu. Tapi, kemungkinan karena ada rencana kenaikan harga BBM itu," kata H Marzuki (55) salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Rau Kota Serang. Menurut Marzuki, rata-rata kenaikan harga beras tersebut berkisar Rp300 sampai Rp500 per kilogram, harga beras jenis IR 64 kualitas satu sebelumnya Rp4.500 naik menjadi rata-rata Rp5.000 per kilogram, jenis IR 64 kualitas dua naik dari sebelumnya Rp4.300 menjadi Rp4.800 per kilogram dan jenis IR 64 kualitas tiga naik dari Rp4.100 menjadi Rp4.500 per kilorgam. Hal serupa juga dikatakan H Muslim (45) pedagang beras lainnya, ia menduga kenaikan harga beras itu disebabkan adanya rencana kenaikan harga BBM, karena saat ini pasokan beras dari daerah masih berjalan normal bahkan melimpah. Akan tetapi, harga beras itu naik seperti kekurangan pasokan. Kenaikan harga kebutuhan pokok lainya juga dirasakan para pedagang sayuran dan sembako, Aas (38) salah seorang pedagang sembako mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok pada beberapa hari terakhir ini terjadi pada tepung terigu naik rata-rata Rp5.000 untuk setiap satu karungnya. Demikian juga harga telur ayam mencapai Rp13.500 per kilogram dan harga daging ayam rata-rata Rp18.000 sampai Rp20.000 per kilogram. "Kalau harga BBM naik, sudah pasti harga kebutuhan pokok akan melonjak. Bahkan, biasanya mendahului naiknya harga BBM," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008