Warsawa (ANTARA News) - Sebanyak empat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) ditandatangani oleh perusahaan Indonesia yang berdomisili di Budapes, PT Alita Praya Mitra, dengan empat mitra barunya dalam pameran dagang dan investasi serta promosi pariwisata Expo Indonesia di Warsawa, Polandia, Kamis (8/5). Penandatanganan kerjasama PT Alita, yang begerak di bidang teknologi informasi, itu dilakukan pemimpim perusahaan Ita Yuliati dengan perusahaan Kendysh Alexander dari Belarus, Makser Doo dari Hungaria, Nick Karas dari Bulgaria, dan Cococha yang memproduksi produk organik ramah lingkungan. Acara penandatanganan tersebut disaksikan Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Bachrul Chairi, dan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Bulgaria, Immanuel Robert Inkiriwang, serta Dubes RI untuk Hungaria, Kroasia, Bosnia, Herzegovina dan Makedonia, Mangasi Sihombing. Mangasi mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan ditandatanganinya dokumen nota kesepahaman (MoU) oleh PT Alita, yang berbasis di Budapes. Dengan kehadiran Alita dalam pameran dagang dan investasi serta promosi pariwisata dan mampu menjalin kontrak dengan mitranya dari negara di Eropa Timur itu, menurut dia, menjadi satu kebanggaan. "Tidak ada salahnya perusahaan Indonesia membuka cabang di luar dan melakukan kerjasama," ujarnya. Menurut Mangasi, penandatanganan kerjasama ini merupakan salah satu hasil nyata dari penyelenggaraan pameran dagang dan investasi ini dan diharapkannya akan banyak lagi hal serupa. Ia mengajak perusahaan Indonesia melihat setiap peluang yang ada di kawasan Eropa Timur dan Tengah yang merupakan pasar sangat menantang dan juga adanya potensi yang dimiliki oleh Negara di Eropa Timur. Sementara itu, Bachrul Chairi mengemukakan, sangat tepat penyelenggaraan pameran dagang dan investasi, serta promosi pariwisata untuk kawasan Eropa Timur dan Tengah yang diselenggarakan di Warsawa, Polandia. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan yang sangat pesat yang terjadi di Polandia yang tengah mengejar untuk bisa masuk ke dalam Uni Eropa (UE). Dikatakannya, persyaratan yang harus dipenuhi Polandia untuk masuk dalam Uni Eropa itu mereka harus mampu menyesuaikan kebijakan yang dibutuhkan pasar dalam mendorong pertumbuhan. Untuk itu sangat tepat bagi Indonesia menyelenggarakan expo tersebut dalam upaya mengembangkan pasar untuk wilayah Eropa Timur dan Tengah, kata Bachrul Chairi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008