Brisbane (ANTARA News) - Presiden Persekutuan Silat Antar Bangsa (PERSILAT) Edy M. Nalapraya mengatakan seni bela diri pencak silat akan semakin berkembang di Australia jika pemerintah RI mau mendukung pengiriman para pelatih bermutu dari Tanah Air. "Jika pemerintah mendukung, saya akan kirim pelatih secara bergiliran ke sekolah-sekolah di Australia," katanya kepada ANTARA News sehubungan dengan misi Persilat memperkenalkan seni bela diri ini di kalangan para siswa dan pencinta seni bela diri di negara bagian Victoria. Setelah melakukan eksibisi di empat sekolah di Warnambul, Bendigo, Marusna, dan Echuca, pada 6-8 Mei, pada Jumat pagi dan sore, tim Persilat beranggotakan 19 orang pesilat yang dipimpin langsung Edy M Nalapraya menggelar eksibisi di "Aula Kota" Melbourne. Edy mengatakan, pencak silat sebagai seni bela diri warisan budaya Indonesia bisa semakin berkembang di Australia jika pola pengembangannya bisa seagresif Vietnam. Di Vietnam, pencak silat sudah demikian berkembang dan bahkan seni bela diri ini dapat dijumpai di seluruh provinsi di negara itu karena Indonesia dulu mengirim pelatih silat ke sana. "Bagaimana pun Indonesia wajib mengirim pelatih ke Australia seperti yang dilakukan untuk Vietnam dulu," katanya. "Persilat adalah sukarelawan, dan kita siap membantu diplomasi publik Indonesia," katanya. Kehadiran tim Persilat di Melbourne merupakan kerja sama Persilat dengan KJRI Melbourne dan pengurus silat di kota itu. Sebelum tampil di Melbourne, tim Persilat yang dipimpinnya juga melakukan misi yang sama di beberapa sekolah dan sebuah universitas di Perth, Australia Barat. Australia adalah salah satu dari 54 negara anggota Persilat. Di negara benua ini, seni bela diri pencak silat sudah relatif lama hadir. Kelompok pesilat dari Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai-Diri (Kelatnas PD) yang didirikan Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo di Surabaya pada 2 Juli 1955 misalnya sudah mendirikan komisariat Australia sejak 1979. Kini Kelatnas PD memiliki cabang di Tarragindi, Logan, Gold Coast, Springbrook, Gympie, Townsville, Noosaville, dan Yandina (Queensland), Byron Bay, Newcastle dan Sydney (New South Wales), Melbourne (Victoria), Highgate (Australia Selatan), dan Perth (Australia Barat). (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008