Beirut (ANTARA News) - Oposisi pimpinan Hisbullah di Lebanon, Sabtu, mengatakan akan mengakhiri pengambil-alihan Beirut Barat setelah angkatan darat mengurungkan niat melawan mereka. "Kubu oposisi menyambut baik keputusan angkatan darat dan akan memproses penarikan semua unsur bersenjatanya sehingga kendali ibukota diserahkan kepada pihak militer," demikian bunyi sebuah pernyataan oposisi. Pengumuman tersebut muncul tak lama setelah pihak militer menyatakan membatalkan keputusan pemerintah mengenai pemecatan kepala keamanan Bandara Beirut dan penyelidikan terhadap jaringan komunikasi Hisbullah. Tapi, anggota parlemen, Ali Hassan Khalil, dari faksi Amal yang bersekutu dengan Hisbullah, mengatakan oposisi akan tetap menentang pemerintah menyusul PM Fuad Siniora yang mendesak angkatan darat untuk campur tangan. Para pejuang Amal termasuk di antara mereka yang pertama menarik diri dari jalan-jalan di bagian barat Beirut setelah empat hari bentrokan merenggut sedikit-dikitya 34 nyawa. Pengambi-alihan Beirut Barat merupakan unjuk kekuatan militer Hisbullah. Angkatan darat telah mendesak semua kelompok bersenjata mundur dari jalan-jalan. "Komando angkatan darat menyerukan semua pihak agar (membantu memulihkan ketenangan) dengan mengakhiri protes-protes bersenjata dan menarik orang-orang bersenjata dari jalanan serta membuka jalan," kata sebuah pernyataan. Pihak militer mengatakan kepala keamanan bandara akan tetap berada di posnya sambil menunggu investigasi dan mereka akan memeriksa jaringan komunikasi yang didirikan oleh Hisbullah. "Brigjen Wafiq Sheir akan tetap berada di posnya sampai langkah-langkah prosedural tepat diambil setelah pemeriksaan," tambah pernyataan itu. "Mengenai jaringan telekomunikasi, angkatan darat akan memeriksa isu itu dengan cara yang tak merugikan kepentingan publik atau keamanan kelompok perlawanan terhadap Israel," katanya. Pihak militer mengatakan mereka mengambil keputusan tersebut sesuai dengan keinginan pemerintah yang memerintahkan hal-hal tersebut. Sebelumnya Siniora menuding Hisbullah melancarkan kudeta bersenjata dan dia mendesak militer memulihkan ketertiban. Dalam reaksi publik pertamanya atas pengambilalihan Beirut Barat oleh Hisbullah, Siniora, Sabtu, mencela hal yang dia sebut "sengatan berbisa" atas demokrasi.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008