Srinagar, (ANTARA News) - Tujuh orang tewas Minggu dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan gerilyawan di Kashmir India, kata polisi. Menurut polisi, sejumlah gerilyawan menerobos masuk ke rumah seorang aktivis politik dan membunuh korban serta istrinya, di sebuah desa di distrik Samba, sekitar 400 kilometer sebelah selatan Srinagar, kota utama Kashmir. Kelompok gerilyawan tersebut kemudian pergi ke sebuah rumah lain namun di tempat itu prajurit-prajurit India sudah mengepung. Korban lainnya adalah seorang wartawan foto lokal, seorang penduduk desa dan seorang prajurit tewas dalam tembak-menembak selama 12 jam, kata polisi. Perwira polisi senior Farooq Ahmed mengatakan, dua gerilyawan juga tewas dalam insiden tersebut. "Pasukan keamanan menyerbu rumah itu dan menyelamatkan enam sandera, termasuk dua anak," kata Ahmed kepada Reuters melalui telefon. Sedikitnya 12 orang cedera dalam peristiwa yang terjadi dua hari setelah pasukan pemerintah menggagalkan upaya gerilyawan menyeberang masuk ke wilayah Kashmir dari Pakistan. Sejumlah pejabat India mengatakan, gerilyawan berusaha menyeberangi perbatasan dari Kashmir Pakistan. Dalam insiden terpisah, pasukan pemerintah menembak mati dua gerilyawan di daerah Kupwara pada Minggu, sebelah utara Srinagar, kata polisi. Para pejabat mengatakan, lebih dari 43.000 orang tewas sejak pemberontakan melawan pemerintahan New Delhi meletus di Kashmir pada 1989. Kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebutkan bahwa sekitar 60.000 orang tewas atau hilang dalam konflik tersebut. Kelompok-kelompok separatis berjuang bagi kemerdekaan Kashmir dari India atau penyatuannya dengan Pakistan. Kashmir merupakan satu-satunya negara berpenduduk mayoritas muslim di India yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu. New Delhi menuduh Pakistan membantu pemberontak Kashmir India. Islamabad membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008