Jakarta (ANTARA News) - Survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2008 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) lebih pesimis dibanding dengan Maret, dengan indeks sebesar 86,8 poin atau mengalami penurunan sebesar 3,1 poin. Dalam survei konsumen yang dipublikasikan BI, makin pesimisnya indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) sebesar 1,3 poin dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) sebesar 4,9 poin merupakan faktor penyebab melemahnya IKK dibanding bulan lalu. Mereka juga mengungkapkan bahwa menurunnya IKK disebabkan terjadinya penurunan pada hampir seluruh komponen pembentuk IKK, yaitu indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 2,3 poin, ketersediaan lapangan kerja saat ini sebesar 3,2 poin, ekspektasi ekonomi sebesar 4,9 poin dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja sebesar 5,5 poin. Juga diikuti oleh optimisme yang menurun terhadap ekspektasi penghasilan sebesar 4,3 poin. Survei Konsumen dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.655 rumah tangga sebagai responden (purposive random sampling) di 18 kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon, dan Banten. Dari hasil survei ini, kota Jakarta menunjukkan IKK paling pesimis karena hanya memperoleh 68,1 poin, sedangkan kota yang paling optimis adalah Pontianak dengan angka 110,8 poin. Sementara untuk IKK tahunan telah mengalami penurunan sebesar 8,9 poin dibandingkan tahun sebelumnya, yang ditunjukkan oleh semakin pesimisnya konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini sehingga menyebabkan penurunan indeks sebesar 5,4 poin. Disamping itu, juga diikuti oleh optimisme yang menurun terhadap indeks ekspektasi konsumen sebesar 12,3 poin. Pada April 2008 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mengalami penurunan sebesar 1,3 poin dibanding bulan lalu. Penurunan tersebut terjadi karena meningkatnya pesimisme konsumen yang mendorong penurunan indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 2,3 poin dan ketersediaan lapangan kerja saat ini sebesar 3,2 poin. Dibandingkan tahun lalu, IKE mengalami penurunan sebesar 5,4 poin. Penurunan tersebut disebabkan semakin pesimisnya konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 9,5 poin dan ketersediaan lapangan kerja sebesar 3,3 poin. Penurunan optimisme responden terhadap penghasilan saat ini sebesar 3,4 poin semakin menekan IKE hingga menyentuh level 79,5. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada April 2008 masih berada pada level pesimis dengan indeks sebesar 94,1 poin, menurun 4,9 poin dibanding bulan lalu. Penurunan IEK tersebut terjadi pada seluruh komponen IEK yaitu, pesimisme yang semakin meningkat terhadap ekspektasi ekonomi dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja masing-masing sebesar 4,9 poin dan 5,5 poin. Di samping itu, juga diikuti oleh optimisme yang menurun terhadap ekspektasi penghasilan sebesar 4,3 poin.(*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008