London, (ANTARA Nes) - Apa mau dikata, hasil berbicara selaksa makna. Ini yang dialami pelatih Manchester City Sven-Goran Eriksson karena menanggung malu pada akhir musim pertamanya di manajemen klub Inggris, ketika timnya dilumat 1-8 oleh Middlesbrough pada Minggu. Masa depan pelatih asal Swedia itu di klub tersebut terancam meski mampu memimpin di urutan kesembilan. Capaian City ini tidak membanggakan pemilik klub asal Thailand Thaksin Shinawatra. Mantan pelatih Inggris Eriksson mengatakan, situasi itu harus bisa diatasi secepatnya, demikian diwartakan Reuters. "Masalahnya adalah kita harus bicara blak-blakan berhadapan muka dan melihat apa yang ingin dilakukan klub," kata Eriksson kepada Sky Sports. "Hidup dalam suasana ketidak-jelasan tidak baik untuk semua orang. Saya berharap perlu dilakukan pertemuan. Ini penting untuk klub pada musim kompetisi mendatang," katanya. Pasukan Eriksson juga mengalami kekalahan 0-6 lawan Chelsea pada Oktober dan makin terpuruk setelah Richard Dunne dikeluarkan dari lapangan pada babak pertama. "Sulit bila Anda kalah. Tapi bila Anda kalah seperti ini, itu mengerikan," kata Eriksson, "Kita bahkan tidak ada di lapangan - tim sama sekali sudah pergi dan itu memalukan semua orang." (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008