Jakarta (ANTARA News) - Penawaran obligasi III PT Danareksa sebesar Rp500 miliar hampir semuanya terserap pasar, karena para pemegang obligasi Danareksa yang lama kembali meminati beli obligasi III tersebut. "Hampir semuanya membeli kembali obligasi III, ya sekitar Rp400 miliar lebih yang sudah menyatakan minatnya untuk membeli obligasi III," kata Direktur Danareksa, Hary Wiguna di Jakarta, Senin. Hary mengatakan obligasi Danareksa yang akan jatuh tempo pada Juni mendatang sekitar Rp 400 miliar. "Umumnya mereka yang akan menerima pembayaran pada saat jatuh tempo itu akan membeli kembali obligasi III," ujarnya. Sementara itu Direktur Utama Danareksa Edgar Ekaputra mengatakan, sebenarnya obligasi yang diterbitkan ini hanya untuk menggantikan obligasi yang akan jatuh tempo pada Juni mendatang yang tingkat bunganya sekitar 14,125 persen. Sehingga, lanjutnya, dalam menetapkan "pricing" (penetapan nilai) untuk obligasi III ini nilainya (suku bunga) tidak terlalu jauh berbeda dengan obligasi sebelumnya. Selain itu, katanya, perseroan ingin menunjukkan pada pasar dan investor bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak mengkhawatirkan. "Kami ingin tunjukkan kondisi pasar saat ini masih kondusif untuk investasi, dan jangan terlalu khawatir dengan keadaan pasar," paparnya. Edgar menambahkan dari hasil riset Danareksa, pasar akan berangsur baik mulai semester pertama ini. Obligasi Danareksa III ini terdiri dari tiga seri. Seri A sebesar Rp200 miliar dengan jangka waktu dua tahun dan suku bunga mengacu pada FR 12. Seri B sebesar Rp100 miliar dengan jangka waktu tiga tahun mengacu pada FR 16 dan seri c sebesar Rp200 miliar dengan suku bunga mengacu pada FR 33. Menurutnya, suku bunga yang ditawarkan itu ditambah dengan "premium" sekitar 100 sampai 175 basis poin. "Namun finalnya kita akan hitung berdasarkan rata-rata yield obligasi negara tersebut lima hari terakhir sebelum proses penutupan `bookbuilding`," katanya. Obligasi Danareksa III mendapat rating A. Penjamin pelaksana emisi yakni Danareksa Sekuritas, Bahana Securities dan Mandiri Sekuritas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008