Bandarlampung (ANTARA News) - Peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia baru mencapai 61 persen dari total pasangan usia subur (PUS) sekitar 40 juta pasang. "Target kita tahun 2008 ada akseptor baru sekitar 6,6 juta. Sehingga ada peningkatan yang cukup signifikan," kata Kepala BKKBN Pusat, Sugiri Syarief, di Bandarlampung, Rabu. Menyinggung kendala dalam sosialisasi KB, ia yang juga berasal dari Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung itu mengatakan, kendalanya pengorganisasian di lapangan. Beberapa struktur seperti Petugas Lapang Keluarga Berencana (PLKB) tidak beraturan, bahkan sempat tersendat. Namun dengan adanya payung hukum berupa peraturan pemerintah (PP) yang mengatur kelembagaan program KB, tinggal melaksanakan aturan tersebut. "Dengan aturan tersebut, tinggal menjalin jaringan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Dan PLKB yang tercerai-berai kita satukan kembali," katanya. Selain itu, terobosan baru yakni mencoba memanfaatkan kader PKK sebagai pengganti PLKB dan tenaga kontrak serta mahasiswa yang ber-KKN. Apalagi, saat ini di Indonesia baru ada sekitar 21 ribu PLKB sedangkan idelanya sekitar 35 ribu. Namun untuk pengadaan sekaligus tidak mungkin dan diupayakan secara bertahap. Sedangkan terkait pertumbuhan penduduk, ia mengatakan saat ini sekitar 1,3 persen dan targetnya 0,5 persen pada tahun 2050. "Syaratnya semua program KB dan kependudukan lainnya berjalan, baru target tersebut dapat terealisasi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008