- Indocement Adalah Perusahaan Indonesia Pertama yang Berhasil Menyelesaikan Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih - Hasil Signifikan di Tahun 2007 - Hasil Signifikan yang Terus Berlanjut Pada Kuartal Pertama Tahun 2008 Jakarta, 14 Mei 2008 (ANTARA) - Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ("RUPST") PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ("Perseroan") yang diselenggarakan Rabu, 14 Mei 2008 di Jakarta telah memutuskan untuk membagikan Rp40 per saham atau atau sekitar 15% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2007 sebagai dividen tunai. Total dividen yang dibagikan sejumlah Rp147.249.267.960 (Seratus empat puluh tujuh miliar dua ratus empat puluh sembilan juta dua ratus enam puluh tujuh ribu sembilan ratus enam puluh Rupiah). Pemegang saham menyetujui pengubahan pengurus Perseroan sebagai berikut: a. Menyetujui dan menerima baik pengunduran diri Mr. Emir Adiguzel selaku Komisaris Perseroan Mengangkat DR. Albert Scheuer sebagai Komisaris Utama Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan Rapat ini sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan tahun 2011. b. Mengangkat Mr. Daniel Gauthier sebagai Komisaris Perseroan untuk masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2009. c. Mengangkat Mr. Hasan Imer sebagai Direktur Perseroan untuk masa jabatan terhitung 1 September 2008 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan tahun 2009. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPSLB") Perseroan yang diselenggarakan, pada hari yang sama, memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui Transaksi Operasional Penjualan Unit-unit Pengurangan Emisi yang Disertifikasi ("CERs) yang meliputi: 2. Penunjukan HC Fuels Limited, suatu Pihak Terafiliasi dari HeidelbergCement AG, Pemegang Saham Utama Perseroan, sebagai broker atau agen pemasaran Perseroan untuk keperluan penjualan CERs Perseroan; penjualan CERs Perseroan kepada Pihak Terafiliasi dari HeidelbergCement AG, Pemegang Saham Utama Perseroan, baik melalui jasa HC Fuels Limited maupun tidak; dan Menyetujui penambahan Pihak, dengan memperluas ruang lingkup penunjukan HeidelbergCement Technology Center Gmbh yaitu dengan mengikutsertakan jasa penasihat teknis dari seluruh perusahaan yang memiliki hubungan afiliasi dengan HeidelbergCement Technology Center Gmbh di berbagai negara yang akan disebut sebagai "HC Technology" sebagai bagian dari Grup HeidelbergCement, dalam Transaksi Operasional yang merupakan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan pada tanggal 23 Februari 2005 dan 29 Maret 2006 Indocement Adalah Perusahaan Indonesia Pertama yang Berhasil Menyelesaikan Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih Sehubungan dengan keputusan di atas untuk menunjuk HC Fuels sebagai broker atau agen pemasaran Perseroan untuk keperluan penjualan CERs Perseroan, Perseroan dapat menghasilkan 6-7 juta ton CERs mulai tahun 2005 sampai 2012 yang akan memberikan pendapatan tambahan untuk Perseroan setiap tahun. Pada bulan Maret 2008, United Nations Framework Convention on Climate Change menerbitkan 80,967 CERs dalam rangka Proyek Bahan Bakar Alternatif yang dilaksanakan oleh Perseroan selama periode tahun 2005 sampai dengan akhir Juli 2007. Sementara itu, sertifikasi untuk Proyek Blended Cement masih dalam kajian dan diharapkan akan memperoleh sertifikat dalam waktu dekat. Hasil Signifikan di 2007 Perseroan mencapai rekor tertinggi untuk penjualan domestik dan ekspor, dengan total penjualan sebesar 14,5 juta ton (tahun sebelumnya: 13,1 juta ton). Perseroan mencatat pertumbuhan volume penjualan domestik sebesar 7,9% pada tahun 2007, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 7,0%, sehingga meningkatkan pangsa pasar domestik Perseroan dari 30,6% menjadi 30,9%. Volume penjualan domestik mencapai 10,7 juta ton (tahun sebelumnya: 10,0 juta ton). Di samping itu, penjualan ekspor mencapai 3,8 juta ton (tahun sebelumnya: 3,2 juta ton). Untuk mengimbangi tingginya kenaikan harga batu bara dan bahan bakar, Perseroan meningkatkan harga penjualan rata-rata domestik sebesar 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pendapatan bersih naik sebesar 15,8% menjadi Rp7.323,6 miliar (tahun sebelumnya: Rp6.325,3 miliar). Marjin laba kotor meningkat dari 34% menjadi 38%. Laba usaha tumbuh sebesar 48,4% menjadi Rp1.584,8 miliar dibandingkan Rp1.067,7 miliar yang dicapai pada tahun sebelumnya. EBITDA juga meningkat sebesar 35,2% menjadi Rp2.142,7 miliar (tahun sebelumnya: Rp1.584,9 miliar). Tahun ini, laba bersih meningkat menjadi Rp983,7 miliar, naik 65,9% dari Rp592,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu karena penurunan beban bunga yang cukup besar dari Rp301,0 menjadi Rp195,6 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga dan tingkat utang Perseroan. Pada tanggal 14 Desember 2007, Indocement sudah melunasi utang sindikasi bank yang diperoleh pada bulan April 2006. Dengan demikian saldo utang saat ini hanya tersisa USD150 juta kepada HC Finance BV, di mana Perseroan telah melakukan lindung nilai dengan cross currency interest rate swap ke dalam Rupiah. Gearing bersih turun dari 37% menjadi 16%, merupakan tingkat terendah selama lebih dari satu dekade. Rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA juga berkurang dari 1,40 menjadi 0,51. EBITDA terhadap Net Interest Cover naik dua kali lipat dari 5,8 di tahun 2006 menjadi 11,9. Hasil Signifikan yang Terus Berlanjut pada Kuartal Pertama Tahun 2008 Perseroan terus menunjukkan pertumbuhan penjualan yang tinggi pada kuartal pertama tahun 2008. Diuntungkan oleh kapasitas Perseroan yang memadai untuk memasok pasar domestik bilamana ada permintaan yang tinggi, Perseroan berhasil meningkatkan volume penjualan domestik sebesar 25,3% mencapai 2,9 juta ton (tahun sebelumnya: 2,3 juta ton). Peningkatan ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 16,8%, sehingga pangsa pasar domestik meningkat menjadi 32,8% dari 30,6% yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Perseroan mengurangi volume penjualan ekspornya sebesar 22,2% menjadi 0,6 juta ton (tahun sebelumnya: 0,8 juta ton) untuk memasok permintaan pasar domestik yang tinggi. Total volume penjualan tumbuh sebesar 13,2% menjadi 3,6 juta ton.(tahun sebelumnya: 3,2 juta ton). Perseroan juga berhasil meningkatkan harga penjualan rata-rata domestik sebesar 16,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau naik 3,1% dari harga bulan Desember 2007. Oleh karena itu pendapatan bersih meningkat sebesar 38,6% menjadi Rp2.052,5 miliar (tahun sebelumnya : Rp1.480,6 miliar). Marjin laba kotor naik dari 32% menjadi 42%. Laba usaha naik sebesar 156,0% dari Rp213,2 miliar menjadi Rp545,8 miliar sehingga marjin laba usaha meningkat dari 14,4% menjadi 26,6%. EBITDA naik dua kali lipat menjadi Rp692,8 miliar (tahun sebelumnya: Rp345,5 miliar), sedangkan laba bersih melompat sebesar 235,1% menjadi Rp377,0 miliar (tahun sebelumnya: Rp112,5 miliar). Hal ini disebabkan oleh penurunan beban bunga dari Rp55,8 miliar menjadi Rp35,1 miliar karena saldo utang saat ini hanya tersisa USD150 juta kepada HC Finance BV, dimana Perseroan telah melakukan lindung nilai dengan cross currency interest rate swap ke dalam Rupiah. Di samping itu, Perseroan mencatatkan laba kurs sebesar Rp10,9 miliar dibandingkan rugi kurs sebesar Rp4,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Gearing bersih terus turun dari 35% pada kuartal pertama tahun 2007 menjadi 16% pada akhir tahun 2007 dan 11% pada kuartal pertama tahun 2008. Rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA berkurang menjadi 0,29 dari 1,54 yang dicatatkan pada periode yang sama tahun lalu, sementara EBITDA terhadap Net Interest Cover naik hampir empat kali lipat dari 6,4 menjadi 24,6. Semua rasio keuangan berada pada tingkat terendah selama lebih dari satu dekade. Rencana Investasi Daniel Lavalle selaku Direktur Utama Perseroan menyatakan: "Dengan terus tingginya pertumbuhan konsumsi semen domestik, Indocement akan terus mempersiapkan pabriknya agar dapat menghasilkan kapasitas semen yang lebih besar. Setelah menyelesaikan modifikasi Pabrik ke-8 pada tahun lalu yang telah menambah kapasitas produksi tahunan sebesar 600.000 ton semen pada tahun lalu, Indocement akan terus melakukan investasi cement mill dengan kapasitas 1,2 juta ton di Cirebon yang siap beroperasi pada kuartal ke-2 tahun 2009. Di samping itu, Indocement saat ini juga sedang melakukan studi internal untuk membangun 2-3 cement mills dan melakukan beberapa proyek modifikasi di Pabrik ke-7 dan ke-11 di Citeureup, Pabrik ke-9 dan ke-10 di Cirebon, dan Pabrik ke-12 di Tarjun, yang akan memampukan Perseroan dalam mencapai kapasitas produksi sebesar 21-22 juta ton dalam 3 tahun mendatang. Masing-masing dari rencana investasi di atas hanya membutuhkan waktu penyelesaian kira-kira 9-12 bulan dan biaya rendah hanya sebesar +/- USD35-45 per ton. Jika konsumsi semen tetap tinggi di masa yang akan datang dan diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan semen, maka Indocement siap untuk melakukan investasi kiln baru dengan kapasitas 10.000 ton per hari (atau ekuivalen dengan kapasitas produksi lebih dari 3 juta ton per tahun), di lokasi pabrik saat ini, yaitu di Citeureup, Bogor, Jawa Barat atau Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan atau daerah lain di Pulau Jawa yang tergantung pada hasil studi kelayakan yang saat ini sedang dilakukan. Biaya investasi untuk kiln baru kira-kira USD120-140 per ton dan membutuhkan waktu penyelesaian kira-kira 3-4 tahun". Rencana Ekspansi (Strategi Integrasi Vertikal) Pada bulan Juli 2007, Indocement membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah tambang andesit yang baru dikembangkan di daerah Rumpin, Jawa Barat, dengan perkiraan cadangan batu Andesit sebesar 30 juta ton dan produksi tahunan saat ini +/- 1,5 juta ton. Produksi sudah dimulai sejak November 2007. Pada tanggal 18 Desember 2007 Indocement juga menandatangani Perjanjian Jual Beli dan Transfer Aset Bersyarat untuk seluruh aset dan tambang batu Andesit yang dimiliki oleh PT Handi Perkasa, yang berlokasi di Purwakarta. Luas area pertambangan adalah 150 hektar dengan perkiraan cadangan sebesar 100 juta ton. "Ekspansi ke bidang usaha batu Andesit akan memperkuat strategi integrasi vertikal di bidang pasokan bahan bangunan, terutama untuk mengantisipasi proyek infrastruktur yang direncanakan akan segera dimulai di Indonesia," tambah Daniel Lavalle. Tinjauan Dengan proyek infrastruktur tetap menjadi pemicu pertumbuhan, dan tingkat suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah yang tetap rendah serta kondisi ekonomi makro yang stabil, Perseroan meyakini bahwa konsumsi semen domestik dapat meningkat sekurang-kurangnya sebesar 9% di tahun 2008. Dengan kapasitas produksi terpasang saat ini sebesar 17,1 juta ton semen per tahun dan rencana Perseroan untuk menambah kapasitas menjadi 21-22 juta ton dalam tiga tahun mendatang, Perseroan siap untuk memasok kebutuhan pasar domestik. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Christian Kartawijaya - Finance Director PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Wisma Indocement 8th floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.70-71 Jakarta 12910 Telephone : (021) 2512121 Facsimile : (021) 2510066

Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2008