Manchester,(ANTARA News) - Juara Rusia Zenit St Petersburg menjadi juara Piala EUFA untuk pertama kalinya setelah menaklukkan Glasgow Rangers (Skotlandia) dengan skor 2-0 di Stadium Kota Manchester, Rabu (Kamis dinihari WIB). Igor Denisov dan Konstantin Zyrianov membuat bungkam sebagian besar penonton yang merupakan pendukung Rangers, melalui gol pada menit ke-72 dan ke-90. "Memang butuh waktu lebih lama untuk mencetak gol karena Rangers bermain dengan pertahanan ketat. Jika kami kebobolan lebih dulu, mungkin kami akan menghadapi masalah," Andrei Arshavan, pemain yang dinobatkan sebagai bintang lapangan. "Kami berhasil mengontrol bola sejak awal, saya kira kami lebih banyak menyerang. Rangers tidak mendapat peluang untuk mengembangkan permainan pada babak kedua dan ketiga kami mencetak gol pertama, saya mulai yakin kalau kami akan juara," katanya. Zenit bermain dengan penuh rasa percaya diri dan tidak gentar dengan hiruk pikuk pendukung tim lawan yang menguasai Stadion Kota Manchester. Dari total 47.000 penonton, setidaknya 30.000 diantaranya adalah pendukung Rangers. Juara Skotlandia itu tampil untuk pertama kalinya di pentas kompetisi Eropa setelah 36 tahun. Ribuan pendukung Rangers lainnya terpaksa berkeliaran di luar stadion karena tidak kebagian tiket, sementara pendukung lain memenuhi pusat kota Manchester. Zenit, yang memang sudah difavoritkan sejak awal, sebenarnya bisa mencetak angka lebih awal, tapi tendangan keras Andrei Arshavin ketika pertandingan baru berjalan empat menit, melenceng ke samping gawang. Klub Rusia itu terus menekan dan lebih menguasai bola, meski tidak banyak aksi-aksi pemain yang betul-betul membahayakan gawang Rangers, yang dikawal kiper Neil Alexander, kecuali tendangan keras Alexsandr Anyukov di akhir babak pertama. Beberapa saat menjelang babak pertama berakhir, Rangers untuk sementara selamat dari bencana ketika tangan Kirk Broadfeet menyentuh bola di dalam kotak penalti. Wasit Peter Frojdfeldt bukannya menunjuk titik putih, tapi hanya memberikan tendangan sudut untuk Zenit. Babak kedua berjalan dengan tempo yang lebih cepat dan Rangers mendapat peluang pertama untuk mencetak gol pada menit ke-53, ketika kiper Zenit, Vyacheslav Malafeev berhasil menghalau tendangan Jean-Claude Darcheville. Wasit Froddteldt kembali membuat suasana panas dan menimbulkan protes, kali dari dari Rangers karena tidak memberikan penalti meski bola terlihat menyentuh tangan Denisov. "Seharusnya itu penalti. Kadang-kadang Anda mendapatkan keputusan (yang benar), tapi kadang-kadang tidak," kata pelatih Rangers, Walter Smith. Kerja keras Zenit akhirnya berbuah gol pada menit ke-72 ketika Denisov melakukan serangan langsung ke pusat pertahanan Rangers sebelum menaklukkan kiper Alexander. Beberapa menit kemudian, Zyrianov membuang peluang emas untuk memperbesar keunggulan menjadi 2-0 akibat tendangannya hanya menerpa mistar gawang. Peluang terbaik Rangers untuk menyamakan kedudukan datang pada saat "injury time" ketika tendangan keras pemain pengganti Nacho Novo terlalu tinggi di atas gawang. Zyrianov akhirnya mencetak gol kedua dan sekaligus memastikan kemenangan Zenit dengan skor 2-0 pada menit ke-90 melalui aksi serangan balik. Sekitar seratus pendukung Zenit langsung berlarian ke lapangan untuk merayakan kemenangan setelah wasit meniup peluit panjang, tapi para petugas keamanan dengan sigap menyuruh mereka untuk kembali ke tribun penonton. Mereka hanya bisa melihat dari kejauhan ketika kapten Anatoliy Tymoschuk menangkat tinggi-tinggi tropi juara Piala UEFA yang diserahkan oleh Michel Platini, Ketua UEFA. Usai pertandingan, pelatih Rangers, Smith mengatakan bahwa timnya akan berusaha bangkit dari kekalahan itu saat menghadapi Queen of The South pada final Piala Skotlandia yang akan berlangsung sepuluh hari lagi. "Jelas kami kecewa dengan kegagalan ini. Saya akui Zenit memang lebih baik pada babak pertama dan kami lebih baik pada babak kedua. Kami kebobolan pada saat yang tidak tepat," katanya. "Sulit untuk mengukur rasa kecewa yang dialami pemain, tapi saya berharap mereka tidak kecewa terlalu lama agar kami bisa bangkit lagi," kata Smith.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008