Semarang (ANTARA News) - Ribuan tanaman mangrove (hutan bakau) yang ditanam pada Hari Bumi sebulan lalu di kawasan pantai Kalisantren, Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang hanyut tersapu air pasang. "Sekitar 30 persen dari 32 ribu tanaman mangrove yang ditanam masyarakat menyambut Hari Bumi bulan April lalu telah tersapu air pasang yang terjadi Rabu (14/5) sore," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Pesisir, Abdul Aziz di Semarang, Kamis. Menurut dia, tanggul pantai yang ditanami mangrove terendam air pasang dan menghanyutkan bibit mangrove yang baru ditanam. "Air pasang kemarin cukup tinggi sekitar 1,5 meter sehingga tanggul tenggelam," katanya. Ia mengatakan, masyarakat berencana akan melakukan tambal sulam bagi mangrove yang hanyut pada Hari Lingkungan besok pada 5 Juni 2008. Secara keseluruhan, katanya, masyarakat Mangunharjo telah menanam mangrove sekitar 600 ribu batang di 80 areal tambak yang masih aktif. Ia menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir sebanyak 109 hektare kawasan tambak di Mangunharjo telah hilang akibat abrasi. "Dua tahun ke depan kalau kita tidak upayakan menahan gelombang laut dengan menanam mangrove maka tambak yang ada akan hilang terkena abrasi," katanya. Selain menanam mangrove, katanya, upaya lain untuk tanggulangi abrasi yakni dengan membuat trucuk bambu bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jateng. "Pada Hari Lingkungan nanti kami juga akan menanam bibit nyamlung yang buahnya nanti bisa dimanfaatkan untuk membuat minyak sebagai pengganti minyak tanah," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008