Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto mengatakan untuk menjadi sukses dikemudian hari, anak harus bahagia.

"Kita meyakini untuk menjadi anak yang bahagia, hidup yang cemerlang dikemudian hari tidak berasal dari keluarga kaya, tidak harus tinggi badannya, agamanya, tapi anak harus bahagia," kata Edi di Jakarta, Selasa.

Edi menyampaikan hal tersebut pada kegiatan Sehari Bersama Anak dalam rangkaian Hari Anak dengan tema Anak Bahagia Indonesia Sejahtera.

Baca juga: Penyandang disabilitas jabat pimpinan tinggi Pratama Kemensos

Dia menjelaskan, tujuan utama kegiatan Sehari Bersama Anak salah satunya juga memberikan pesan bahwa Kementerian Sosial selain mempunyai kegiatan rehabilitas sosial juga punya kepedulian untuk mencegah anak-anak dari kehidupan yang sulit dan memberi kebahagiaan kepada mereka.

Anak yang bahagia memiliki peluang besar untuk dapat menjadi anak yang memiliki kapabilitas dan tanggung jawab sosial yang tinggi dimasa dewasanya kelak. Kebahagiaan adalah pondasi, lanjutnya.

“Mengapa saya katakan demikian? Karena apapun capaian anak di kemudian hari, semuanya tak akan sempurna tanpa kebahagiaan yang dirasakan oleh seorang anak,” tambah Edi.

Baca juga: Kemensos RI serahkan bantuan Jadup korban bencana Donggala Rp1,2 M

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi menyatakan, kegiatan Sehari Bersama Anak dimaksudkan untuk mengisi kekosongan dalam kehidupan anak yang tidak dapat dilakukan anak dan orangtua dalam kehidupan sehari-hari.

Kanya menambahkan, Sehari Bersama Anak dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan anak, orangtua dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Untuk 2019 kegiatan tersebut dikemas untuk lebih mendengarkan suara anak, memberikan kesempatan pada anak untuk lebih memaknai hidup, bermain dan belajar serta melibatkan orang tua dan guru-guru agar lebih meningkatkan perlindungan kepada anak.

Kegiatan Sehari Bersama Anak diikuti 600 anak dengan rincian 450 anak berasal dari sekolah tingkat SMP maupun SMA di sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, dan 150 anak berasal dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.

Baca juga: Pemerintah sepakati pemberian bansos harus berbasis NIK
 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
COPYRIGHT © ANTARA 2019