Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil mengatakan, pihaknya memprioritaskan 10 BUMN untuk dilepas ke pasar melalui penawaran saham perdana (IPO) dan "strategic sales" (penjualan strategis) pada sementer II tahun ini. "Kita usulkan 36 BUMN untuk diprivatisasi, ada yang melalui `strategic sales` ada pula yang IPO. Prioritas utama 10 BUMN," kata menteri di Jakarta, Jumat. Dikatakannya, khusus untuk privatisasi melalui IPO, tantangan pasar amat besar karena kondisi pasar sedang lesu saat ini. Namun, menurut dia, untuk BUMN bidang perkebunan (PTPN) masih tetap prospektif, meski BUMN yang lain sulit. "Karena pasar lagi jelek begini, kita tidak bisa melakukan IPO," katanya. Pihaknya berharap persetujuan maksimal atas ke-10 BUMN yang diprioritaskan untuk diprivatisasi dapat diperoleh bulan ini, agar pelepasan saham dapat dilakukan pada semester kedua tahun ini. "Itu supaya bisa menggunakan data keuangann Juni. Jadi semakin cepat persetujuan di DPR lebih bagus terutama untuk yang mau go public," katanya. Terkait persentase saham yang akan dilepas, Menteri belum dapat memastikan jumlahnya. Namun, pihaknya telah memasukkan usulan ke DPR dan segera mendiskusikan lebih lanjut dengan DPR. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008