Jakarta, 23/5 (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, memastikan jalan tol Jakarta - Cikampek akan segera disesuaikan, sedangkan untuk tol Sediyatmo masih melihat dulu penanganan pekerjaan di lapangan. "Tol Jakarta - Cikampek akan kami naikan dalam waktu dekat ini, sementara untuk tol Sediyatmo masih melihat progress pekerjaan di lapangan," kata Djoko Kirmanto di Jakarta, Jumat. Meski demikian, Djoko menambahkan, pemerintah akan tetap konsisten melaksanakan Undang -Undang Jalan No. 38 tahun 2004 untuk melakukan penyesuaian tarif tol Sediyatmo pada tahun 2008 dengan melihat hasil pekerjaan di lapangan. Pemerintah, kata Djoko, saat ini tengah menjaga kepercayaan (reliability) masyarakat mengingat ruas ini tengah dalam proses pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengendalikan banjir. Djoko mengatakan, saat ini masyarakat yang melalui jalan tol tersebut mengalami gangguan karena PU sedang melaksanakan pembangunan tanggul, kemudian masih harus dilihat pada Juni 2008 apakah akan banjir lagi. Menteri PU menanyakan, "Apakah dengan kondisi seperti ini tarif tol Sediyatmo kemudian dapat disesuaikan. Kami akan melihat dulu bagaiman progess di lapangan termasuk dalam mengendalikan banjir." Sebelumnya, Direktur Operasi PT.Jasa Marga Tbk, Adityawarman mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempercepat pembangunan tanggul permanen sepanjang 600 meter untuk mengejar pasang laut (rob) yang menurut Badan Meteorologi dan Geofisika terjadi mulai tanggal 26 Mei sampai 6 Juni 2008. Menurutnya, PT.Jasa Marga harus bekerja 24 jam non stop setiap hari apabila ingin mengejar penyelesaian tanggul permanen pada tanggal 26 Mei 2008 sebelum terjadi pasang laut.. Sehingga setiap hari terdapat aktivitas pekerjaan di bahu sisi sebelah Utara yang berdampak kepada kelancaran arus lalulintas karena bahu jalan dipergunakan untuk melakukan mobilisasi peralatan, ungkap Adityawarman. Menurutnya, tanpa harus ada pekerjaan ruas ini rasio volume terhadap kapasitas sudah lebih dari 0,8, dapat dilihat dari jumlah lalulintas yang mencapai 10.000 kendaraan setiap jamnya. Adityawarman mengatakan, agar tak sampai jebolnya tanggul seperti dialami pada 6 Mei 2008 kembali terjadi pada 26 Mei mendatang yang berarti mengulang kesalahan yang sama dan seolah-olah tidak ada upaya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008