Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengungkapkan, produksi minyak siap jual (lifting) pada Mei 2008 tercatat mencapai 1,036 juta barel per hari (bph). Kepala BP Migas, R Priyono, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, menjelaskan tingkat "lifting" yang cukup tinggi dibandingkan target APBN Perubahan 2008 sebesar 927.000 barel per hari tersebut dikarenakan adanya tambahan dari stok minyak yang sebelumnya tidak terangkut. "Stok minyak yang belum terangkut itu di antaranya karena kendala cuaca, akibat minyak yang tidak bisa dipompa karena kendala teknis, dan juga penyebaran titik `lifting` yang begitu luas termasuk di lepas pantai," katanya. Menurut dia, pada Januari, "lifting" minyak mencapai 822.936 barel per hari, Februari 828.872 barel per hari, Maret 980.187 barel per hari, April 955.492 barel per hari, dan pada Mei sampai tanggal 21 adalah 1.036.570 barel per hari. Namun, secara rata-rata dari Januari sampai 21 Mei, "lifting" minyak baru mencapai 924.811 barel per hari atau masih lebih rendah dibandingkan target APBN Perubahan 2008 adalah 927.000 barel per hari. Sedangkan, lanjutnya, tingkat produksi minyak pada Januari tercatat 955.847 barel per hari, Februari 986.848 barel per hari, Maret 985.872 barel per hari, April 973.137 barel per hari, Mei sampai tanggal 21 adalah 989.880 barel per hari. Secara rata-rata, produksi minyak dari Januari sampai 21 Mei 2008 mencapai 978.316 atau di atas target produksi 977.000 barel per hari. "Tingkat produksi sempat mencapai satu juta barel per hari, namun pernah pula pada awal Maret 2008 hanya di bawah 900.000 barel per hari karena gangguan produksi di Lapangan Belanak, Natuna Barat," katanya. Namun, Priyono menambahkan, pihaknya optimis mencapai target "lifting" sebesar 927.000 barel per hari dengan mempercepat produksi 13 lapangan minyak baru pada 2008. "Kami juga akan mempercepat produksi 10 lapangan minyak lainnya agar berproduksi antara 2009-2013," katanya.

COPYRIGHT © ANTARA 2008