Medan (ANTARA News) - Puluhan warga miskin dari berbagai kecamatan di Kota Medan berunjukrasa di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan, Senin mempertanyakan penyebab tidak terdaftarnya mereka sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Para pengunjukrasa menyatakan kekecewaannya atas kinerja BPS Kota Medan yang dianggap tidak profesional sehingga mereka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. "Padahal pada tahun 2005 kami masih terdata dan mendapatkan bantuan tersebut," kata Nurjannah (73), penduduk Jalan Menteng VII Kecamatan Medan Denai sambil menunjukkan kartu penerima BLT tahun 2005. Sambil menangis di depan Kepala BPS Kota Medan, Aguslan Simanjuntak, yang menerima pengunjukrasa, Nurjannah mengharapkan agar dimasukkan sebagai daftar penerima BLT. Pendataan tidak maksimal! Lalu dikemanakan uangnya? Kekecewaan serupa juga diungkapkan Hasnah (49), penduduk Jalan Seksama Kecamatan Medan Denai dan mempertanyakan sikap aparat kelurahan yang tidak di daerahnya yang tidak maksimal dalam melakukan pendataan. "Padahal pada tahun 2005 kami masih terdata dan mendapatkan bantuan itu," kata Hasnah yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci tersebut. "Uang BLT tersebut saya butuhkan untuk membiaya lima anak saya yang masih sekolah," tambah Hasnah yang mengaku suami yang bekerja sebagai penarik becak dayung itu. Kepala BPS Kota Medan, Aguslan Simanjuntak mengatakan, meski pihaknya yang mengeluarkan data BLT tetapi yang berhak menerimanya ditentukan kepala lingkungan (kepling) dan pihak kantor pos. "Sebaiknya ibu-ibu langsung mempertanyakan permasalahan tersebut ke sana," katanya. Menurut dia, berdasarkan pendataan yang dilakukan pihak kepling dan kantor pos data penerima BLT yang dikeluarkan BPS Kota Medan berkurang dari data tahun 2005. Untuk tahun 2005 terdapat 87.836 warga miskin yang berhak mendapatkan BLT tetapi untuk tahun 2008 berkurang menjadi 83.525. Pengurangan jumlah penerima BLT tersebut karena adanya warga yang pindah alamat atau meninggal dunia, katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008